mungkin kamu adalah memang benar yang pertama tapi saya mengenal banyak orang sebelum kamu pastinya, saya belajar banyak dari mereka, mengenal karakter mereka, pekerjaan mereka, perasaan mereka bahkan hal sensitive atau rahasia terkadang mereka ungkapkan pada saya.
saya tak pernah berkeberatan jika kamu rajin bekerja dan sangat bertanggung jawab atas perkerjaan kamu itu, tapi kamu melupakan banyak hal selain itu termasuk saya dan kepentingan saya.
perlu kamu ketahui bahwa awalnya saya hanya berusaha menepati perkataan saya ketika pertama kali. saya hanya tak ingin mempermainkan suatu hubungan, seperti yang kamu bilang sendiri kamu ingin menjalin silaturahmi dengan saya, tapi untuk apa ketika jalinan itu terbentuk justru rusak karena ketidak pedulian.
kadang terlintas dalam pikiran dan hati, sebuah kekhawatiran yang sebenarnya tak beralasan, kamu mungkin tak akan mendapatkan apa-apa dari usahamu selama ini karena sikap kamu sendiri.
saya memang hanya mengenal kamu sebatas ketika kita bersama tapi diluar itu, saya tak kenal kamu sama sekali. kamu selalu mengeluh mengapa saya merasa tak senang jika bertemu denganmu, sebenarnya tak ada alasan untuk marah padamu, tapi kita memang jarang bertemu dan hal itu membuat aku canggung jika bersama denganmu.
jika kamu selalu bertanya pada saya bagaimana selanjutnya saya tak akan pernah memberi jawaban pasti, karena ketika kita bertemu dan membicarakannya saya rasa tak ada masalah diantara kita, tapi dibalik itu jujur begitu banyak masalah. saya tak akan mengungkit masalah itu, karena hanya akan membuat saya marah dan kehilangan kendali.
jika kau tak merasa perlu adanya hubungan ini lagi ya sudah bubarkan saja, aku tak perlu status aku lebih membutuhkanmu daripada sekedar status.
ya ampun bahasa anehnya keluar lagi,,,maaf ya kalo kurang mengerti.