Kita memang hanya manusia
Berlari menurut kehendak
Kita memang tak bisa memilih takdir
Tapi bisa memilih hati
Berlarilah kita ke arah manapun
Berbahagialah kita dengan siapapun
Bersyukurlah kita dengan apapun
Maka disanalah yg disebut hidup
Ada saatnya kita memilih jalan
Ada saatnya kita berhenti karenah lelah
Ada saatnya kita bersembunyi saat takut
Maka disanalah yg disebut hidup
Tawa tangis itu kita yang tentukan
Hati dan pikiran itu juga kita yg tentukan
Bukan takdir yg bisa dirubah
Kalau kita memiliki batas sentuhan
Kita berlari, saling mencari
Meninggalkan semua yang dipilih
Meninggalkan semua yg dikehendaki
Tapi kita tak bisa menembus batas sentuhan itu
Hanya bisa menatap
Hanya bisa berharap
Hanya bisa menahan
Batas sentuhan
Seperti kita berdiri berhadapan
Terhalang kaca bening nan luas
Tak dapat kita menjangkau ujung
Untuk melewati batas sentuhan
Manusia memang seperti itu
Banyak yg dikendaki
Tak mau memilih satu yg pasti
Tak mau meninggalkan yg lain
Jangan bersedih
Jangan putus asa
Bersabarlah
Berbahagialah
Kita jalan berdampingan dengan pilihan hidup
Selamanya selalu beriringan