Mungkin tak banyak yang tau dan mengerti kalau aku berdiri di tengah-tengah, diantara hitam dan putih, tapi aku bukanlah abu-abu. Tak ada sisi yang salah dan tak ada sisi yang benar, mereka semua menganggap mereka benar atas tindakan mereka sendiri, termasuk aku.
Aku palingkan wajahku dari diriku sendiri aku dengar mereka berkata, "Lihat kami, semua tindakan kami atas dasar yang benar, dasar yang didirikan leluhur kami, dasar yang selama ini menjadi tonggak kehidupan semuanya. Bagaimana menurutmu?" Aku hanya melihat jauh kedalam hatiku, hanya ada diam.
Saat lain aku ubah arah wajahku, "Lihat kami yang lakukan, membuat perubahan dan dan membuat hidup lebih baik, kami tetap menghargai dasar leluhur kami, dan inilah hasilnya atas pemikiran dari dasar itu. Bagaimana menurutmu?" Ekali lagi aku melihat jauh kedalam hatiku, hanya ada diam.
Hitam putih, kiri kanan, depan belakang dan hal lainnya yang berpasangan tapi saling bertolak belakang, aku tak bisa tentukan yang pasti mana yang benar dan yang salah, benar itu seperti apa, salah itu seperti apa. bukankah hanya Allah SWT yang tau kebenaran dimuka bumi ini??
Hanya sikap diam yang dapat aku katakan pada mereka bukan pada diriku sendiri. Pada diriku sendiri aku marah, aku menangis, aku tertawa, entah karena apa, karena sebab yang tak pasti. mereka anggap diri mereka benar, maka aku juga, jangan salahkan aku atas yang terjadi.
Benar menurut kalian, maka lakukan dengan benar, dengan tujuan yang benar dan hasil yang benar, bukan saling tarik urat dan berkata "Aku yang benar dan kau yang salah."
Cih,,,lebih baik diam daripada saling menuding dan menunjuk hidung masing2.
catatan bagus
ReplyDeleteterima kasih wahyuterima kasih wahyu
ReplyDelete