Terkadang, kita, perempuan hanya bisa menangis ketika mereka, laki-laki, berkata bohong, entar mengapa kita hanya menangis.
Hai kalian laki-laki tak sadarkan kalian kami perempuan mau seberapa hebatnya kami berevolusi kami tetap merasakan sakit.
Hai kalian laki-laki tau kah kalian, kami perempuan seberapapun dinginnya sikap kami ketika melihat seorang anak, hati kami luluh, melihat hewan2 yang butuh belas kasihan kami menitikkan air mata.
Hai kalian laki-laki tau kah kalian, kami perempuan hanya ingin melihat kejujuran dari sorot mata kalian, bukan pembuktian berlebihan.
Apa kalian tak pernah tau atau pura2 tidak tau?
Hati kami itu Selembut belaian kami kepada kalian ketika kalian terjatuh dan sakit, mata kami muda meneteskan air mata terutama ketika kalian menceritakan kesedihan dan keraguan dalam hati kalian, pendirian kami mudah luluh dengan tatapan dari kalian
Ya kami selemah itu tapi kami tidak bodoh, kami tau apa yang terjadi bahkan ketika kami memejamkan mata.
Kemarin kau mencoba menutup mataku, menjadikan aku buta, tapi justru aku dapat melihat dengan jelas siapa kau sebenarnya.
Hari demi hari semakin kau menutup mataku, semakin aku tau kau menyembunyikan banyak hal dariku.
Semakin kau tutup mata ku, kau semakin tak sadar aku masih bisa bicara kebenaran
Semakin kau menggelapkan mataku, maka suaraku makin lantang berkata benar
Tapi apa kau tau jika kau membuka mataku, hanya ada kesedihan untukmu disana, bukan amarah, bukan sikap memberontak, hanya kesedihan melihat kau
Jika saja kau tak pernah menutup mataku, maka kau tak akan pernah mendengar hal yang tak kau sukai, walaupun itu suatu kebenaran
Jika saja kau membiarkan aku melihat, kau akan merasakan kebenaran dari ucapanku bagai air di padang pasir
Andai kau tak membuat kesalahan itu, kita masih saling mencintai, saling peduli, saling bercerita banyak hal, saling percaya.
Semoga kau segera sadar sayang, mata ku bukan hanya mata fisik.
Dolly Maylissa
Hai kalian laki-laki tak sadarkan kalian kami perempuan mau seberapa hebatnya kami berevolusi kami tetap merasakan sakit.
Hai kalian laki-laki tau kah kalian, kami perempuan seberapapun dinginnya sikap kami ketika melihat seorang anak, hati kami luluh, melihat hewan2 yang butuh belas kasihan kami menitikkan air mata.
Hai kalian laki-laki tau kah kalian, kami perempuan hanya ingin melihat kejujuran dari sorot mata kalian, bukan pembuktian berlebihan.
Apa kalian tak pernah tau atau pura2 tidak tau?
Hati kami itu Selembut belaian kami kepada kalian ketika kalian terjatuh dan sakit, mata kami muda meneteskan air mata terutama ketika kalian menceritakan kesedihan dan keraguan dalam hati kalian, pendirian kami mudah luluh dengan tatapan dari kalian
Ya kami selemah itu tapi kami tidak bodoh, kami tau apa yang terjadi bahkan ketika kami memejamkan mata.
Kemarin kau mencoba menutup mataku, menjadikan aku buta, tapi justru aku dapat melihat dengan jelas siapa kau sebenarnya.
Hari demi hari semakin kau menutup mataku, semakin aku tau kau menyembunyikan banyak hal dariku.
Semakin kau tutup mata ku, kau semakin tak sadar aku masih bisa bicara kebenaran
Semakin kau menggelapkan mataku, maka suaraku makin lantang berkata benar
Tapi apa kau tau jika kau membuka mataku, hanya ada kesedihan untukmu disana, bukan amarah, bukan sikap memberontak, hanya kesedihan melihat kau
Jika saja kau tak pernah menutup mataku, maka kau tak akan pernah mendengar hal yang tak kau sukai, walaupun itu suatu kebenaran
Jika saja kau membiarkan aku melihat, kau akan merasakan kebenaran dari ucapanku bagai air di padang pasir
Andai kau tak membuat kesalahan itu, kita masih saling mencintai, saling peduli, saling bercerita banyak hal, saling percaya.
Semoga kau segera sadar sayang, mata ku bukan hanya mata fisik.
Dolly Maylissa
No comments:
Post a Comment