Hidroponik

Diary Pesilat Dekhil- bukan sekedar skenario tentang silat

Siang itu hari pertama latihan silat.
"Hai dekhil... Jangan cuma liat aja kalo mau jadi pesilat tangguh, ayo ikut latihan" ajak seorang temanku yang sudah jadi pesilat lebih dulu.
Entah mengapa aku tertarik belajar silat, gayanya itu loh yang terlihat menarik, perpaduan antara kejantanan laki-laki dan kelembutan laki-laki.
"Nah kan lo yang ngajakin, ayo ajarin kalo gitu, gimana tekniknya?"
"Pernah nonjok orang gak lo?"
Nonjok orang? Jangankan nonjok orang,nyubit orang aja gw gak berani, takut dibales, badan gw kerempeng gini.
"Gak pernah"
"Bagus kalau gitu?"
"Loh kok bagus?"
"Ya baguslah karena silat bukan buat nonjok orang sembarangan"
Nah loh jadi bingung deh aku, kalo gak buat nonjok orang dan nendang orang lantas belajar pencak silat untuk apa?
"Coba kepalkan telapak tangan lo?"
Aku mengepalkan dengan tenaga penuh hingga terlihat begitu keras sampai rasanya telapak tangannku sakit terkena kuku ku sendiri.
"Ya elah lo mengepalkan tangan apa meres santen? Salah ini"
Gubrak, masa kepalan tangan gw dibilang kaya meres santen sih.
"Nih caranya begini, tekuk ke4 jari dan tekuk jempol lo diluar seperti ini"
"Oh gitu"
Sumpah baru tau gw kalo.ngepel tangan tuh kaya gini, payah dah, gimana mau jari jagoan kalo ngepel tangan aja gak becus.
"Ok sekarang lakukan seperti apa yang gw lakuin ya, pukulkan tangan kearah atas ke kepala, ke dada dan ke perut bawah"
Wih langsung diajarin tekniknya, mantep nih.
"Yah bukan begitu, siku agak ditekuk bukan ditegangkan seperti ini, arahkan kepalan tangan lurus dari badan ke depan, bukan dari samping dan melingkar"
Yah salah lagi dah, payah.
"Nah benar seperti itu, lakukan 20 hitungan, 1 hitungan 3gerakan"
"Baik"
5 menit kemudian
"Ternyata pegel juga ya" ucapku sambil memijit lengan kanan dan kiri secara bergantian.
"Makanya kalau mau ikut latihan silat tuh pemanasan dan peregangan dulu"
"Kenapa gak ngasih tau dari awal?"
"Lah itukan pengetahuan umum, setiap mau memulai suatu aktifitas olahraga baiknya dilakukan pemanasan agar tidak terjadi cidera"
"Oh gitu ya"
"Ya udah pemanasan dulu sana, pemanasan seperti mau olahraga aja."
Yah salah lagi aku, kalau begini caranya gimana mau jadi pendekar silat kaya dibuku-buku dan film-film.
30 menit kemudian.
"Sudah pemanasannya?"
"Sudah dong"
"Bagus kalau begitu kita lanjutkan yang tadi"
"Masih yang tadi?"
"Iya, seseorang.bisa dengan sempurna melakukan gerak pukulan tapi belum tentu mengenai lawan di tempat yang diinginkan dan dapat menjatuhkan lawan"
Oh begitu
"Ayo dilakukan sekarang"

Latihan kedua
"Woi bang Dekhil, apa kabar? Gimana latihan yang kemarin, mau dilanjut?"
"Wets bang Ucul, mau lagi dong, biar badan pegel-pegel."
"Oke deh kita lihat hasil latihan yang kemaren ya."
kali ini bang ucul beneran ngajarinya, satu kali teknik salah disuruh tambah 10 kali lagi, kalo dihitung-hitung, ngelakuin pukulan aja sampai 100 kali. pegel banget.
"Ok cukup, silahkan nanti dilatih sendiri ya. Kita sekarang latihan melangkah. coba gw pengen liat lo ngelangkah."
Ngelangkah? ya elah dari umur satu tahun gw udah bisa lari kali masa ngelangkah aja diajarin sih.
"Ih lo ngelangkah kaya anak tk, nih ngelangkah itu bukan cuma seperti orang berjalan tapi langkah berguna untuk mendukung serangan dan mendukung gerak hindaran, bayangkan saja kita akan menyerang lawan yang jaraknya 2 meter didepan kita, gak mungkin kita bisa mengenai lawan tanpa melakukan langkah terlebih dahulu, nah yang masalahnya, seorang lawan bukanlah patung yang diam saja, pasti sebelum kita menyerang dia sudah menyiapkan serangan. melangkah itu banyak variasinya ada langkah maju, mundur, kesamping, serong ataupun langkah berpola."
"Oh..." Gak ngerti dah nih orang ngomong apa. Sempet mikir sih kalo dibilang melangkah itu banyak variasinya berarti bakal ribet dong, "Apa aja variasinya?" Bang ucul pake mikir lama lagi, kan gw jadi bingung nih orang tau gak sih sebenarnya.
"Melangkah itu ya bisa kemana aja, dimana ada celah disanalah harus melangkah, terserah arahnya mau kemana, yang penting dalam gerak silat harus bergerak maju dan maju kalau kau tidak mau mati karena mati langkah, jangan hanya gunakan kaki tapi juga gunakan otakmu."
hadoh maik gak ngerti aja nih orang ngomongin apa ya.
"Ayo jangan bengong aja, ikutin gerak langkah gw." Ucul mencontohkan beberapa pola langkah untuk maju, mudah cuma kayanya gw belum sekeren bang ucul.

Latihan ketiga
"Gw liat lo udah lumayan tuh pukulannya dan ngelangkahnya,,, sekarang belajar pukulan yang lainnya ya."
"Loh bang emangnya pukulan ada macam gimana lagi?"
"semua yang pake tangan bisa dibilang pukulan, kalo pake kaki ya tendangan."
"jadi mau belajar kaya gimana?"
"em, gimana kalo kita bikin gerakan kombinasi, lihat dan perhatikan."
ih bang ucul bikin pusing gw aja ya gerakannya.
"Ah lo bengong aja, ayo ikutin."
"Tunggu bang saya mau nanya."
"Nanya apa?"
"Kenapa abang keliatan keren banget pas ngelakuin silat?"
"Hahhaaha,,, pertanyaan macam apa itu? yang liat bagus apa gaknya tuh orang lain, tapi yang bisa tau kita tepat atau meleset dari sasaran gerak ya kita doang."
"Ah tambah pusing saya, bisa gila kalau begini."
"Kayanya mesti gila supaya bisa." Bang ucul hanya tersenyum.