Ikatan
Pencak Silat Indonesia
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
adalah organisasi
nasional Indonesia
yang membawahi kegiatan Pencak silat
secara resmi, antara lain menyelenggarakan pertandingan, membakukan peraturan
dan lain-lain.
A.
Sejarah dan perkembangannya
Pencak Silat sebagai
bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah
masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta
perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk
oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan
corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama.
Pencak Silat merupakan unsur-unsur
kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun
temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himmpunan mengenai sejarah
pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat
dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih
teratur.
Hanya secara turun temurun dan bersifat
pribadi atau kelompok latar belakang dan sejarah pembelaan diri inti
dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan di
masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut
keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas. A.
Perkembangan pada zaman sebelum penjajahan Belanda
Nenek moyang kita telah mempunyai
peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun bangsa yang
maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembnag menjadi masyarakat
dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri di
zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang tinggi,
merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan
hidup maupun dalam pembelaan berkelompok.
Para ahli pembelaan diri dan pendekar
mendapat tempat yang tinggi di masyarakat. Begitu pula para empu yang membuat
senjata pribadi yagn ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan
yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di
masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan
diri individual yang tinggi. Pemukupan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu
diberikan untuk mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri. Untuk menjadi
prajurit atau pendekar diperulan syarat-syarat dan latihan yang mendalam di
bawah bimbingan seorang guru. Pada masa perkembangan agama Islam ilmu pembelaan
diri dipupuk bersama ajaran kerohanian. Sehingga basis-basis agama Islam
terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa sejak zaman
sebelum penjajahan Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang
sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia.
B.
Perkembangan Pencak Silat pada zaman penjajahan Belanda
Suatu pemerintahan asing yang berkuasa
di suatu negeri jarang sekali memberi perhatian kepada pandangan hidup bangsa
yang diperintah. Pemerintah Belandan tidak memberi kesempatan perkembangan
Pencak Silat atau pembelaan diri Nasional, karena dipandang berbahaya terhadap
kelangsungan penjajahannya. Larangan berlatih bela diri diadakan bahkan
larangan untuk berkumpul dan berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan
Pencak Silat atau pembelaan diri bangsa Indonesia yang dulu berakar kuat
menjadi kehilangan pijakan kehidupannya. Hanya dengan sembunyi-sembunyi dan
oleh kelompok-kelompok kecil Pencak Silat dipertahankan. Kesempatan-kesempatan
yang dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni atau kesenian semata-mata masih
digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara
saja. Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat
berkembang. Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak
mewarnai perkembangan Pencak Silat untuk masa sesudahnya.
C.
Perkembangan Pencak Silat pada pendudukan Jepang
Politik Jepang terhadap bangsa yang
diduduki berlainan dengan politik Belanda. Terhadap Pencak Silat sebagai ilmu
Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang sendiri, dengan
mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana atas anjuran
Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat. Di seluruh Jawa
serentak didirkan gerakan Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta
pada waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olarhaga
berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga
pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Usul itu ditolak oleh Shimitsu karena
khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang memberikan kesempatan
kepada kita untuk menghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran bangsa kita,
tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi
demi kepentingan Jepang sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita.
Namun kita akui, ada juga keuntungan
yang kita peroleh dari zaman itu. Kita mulai insaf lagi akan keharusan
mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang semula didudukinya dalam
masyarakat kita. D. Perkembangan
Pencak Silat pada Zaman Kemerdekaan
Walaupun di masa penjajahan Belanda
Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih banyak para
pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak Silat, atau
secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan
nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang
dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia Persiapan
Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta
terbentuklah IPSI yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro.
Program utama disamping mempersatukan
aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di seluruh Indonesia, IPSI mengajukan
program kepada Pemerintah untuk memasukan pelajaran Pencak Silat di
sekolah-sekolah.
Usaha yang telah dirintis pada periode
permulaan kepengurusan di tahun lima puluhan, yang kemudian kurang mendapat
perhatian, mulai dirintis dengan diadakannya suatu Seminar Pencak Silat oleh
Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam Seminar ini pulalah dilakukan
pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bagnsa Indonesia dengan nama
"Pencak Silat" yang merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua
daerah di Indonesia menggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di
jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat.
Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata
silat.
Pencak, dapat mempunyai pengertian
gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar,
latihan dan pertunjukan.
Silat, mempunyai pengertian gerak bela
diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna
keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/ manusia dari
bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-unsur
olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat selengkapnya
yang pernah dibuat PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah sebagai berikut
Pencak Silat adalah hasil budaya
manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan
integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk
mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.Aspek dalam pencak silatPencak Silat sebagai ajaran kerohanian
Umumnya Pencak Silat mengajarkan
pengenalan diri pribadi sebagai insan atau mahluk hidup yang pecaya adanya
kekuasaan yang lebih tinggi yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya, Pencak Silat
sebagai ajaran kerohanian/kebatinan diberikan kepada siswa yang telah lanjut
dalam menuntut ilmu Pencak Silatnya. Sasarannya adalah untuk meningkatkan budi
pekerti atau keluhuran budi siswa. Sehingga pada akhirnya Pencak Silat
mempunyai tujuan untuk mewujudkan keselarasan/ keseimbangan/keserasian/alam
sekitar untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, guna
mengisi Pembangunan Nasional Indonesia dalam mewujudkan manusia Indonesia
seutuhnya yang Pancasilais.Pencak Silat sebagai seni
Ciri khusus pada Pencak Silat adalah
bagian kesenian yang di daerah-daerah tertentu terdapat tabuh iringan musik yang
khas. Pada jalur kesenian ini terdapat kaidah-kaidah gerak dan irama yang
merupakan suatu pendalaman khusus (skill). Pencak Silat sebagai seni harus
menuruti ketentuan-ketentuan, keselarasan, keseimbangan, keserasian antara
wirama, wirasa dan wiraga.
Di beberapa daerah di Indonesia Pencak
Silat ditampilkan hampir semata-mata sebagai seni tari, yang sama sekali tidak
mirip sebagai olahraga maupun bela diri. Misalnya tari serampang dua belas di
Sumatera Utara, tari randai di Sumatera Barat dan tari Ketuk Tilu di Jawa
Barat. Para penari tersebut dapat memperagakan tari itu sebagai gerak bela diri
yang efektif dan efisien untuk menjamin keamanan pribadi.dari ujang solokPencak
Silat sebagai olahraga umum
Walaupun unsur-unsur serta
aspek-aspeknya yang terdapat dalam Pencak Silat tidak dapat dipisah-pisahkan,
tetapi pembinaan pada jalur-jalur masing-masing dapat dilakukan. Di tinjau dari
segi olahraga kiranya Pencak Silat mempunyai unsur yang dalam batasan tertentu
sesuai dengan tujuan gerak dan usaha dapat memenuhi fungsi jasmani dan rohani.
Gerakan Pencak Silat dapat dilakukan oleh laki-laki atau wanita, anak-anak
maupun orang tua/dewasa, secara perorangan/kelompok.
Usaha-usaha untuk mengembangkan
unsur-unsur olahraga yang terdapat pada Pencak Silat sebagai olahraga umum
dibagi dalam intensitasnya menjadi :
Olahraga rekreasi
Olahraga prestasi
Olahraga massal
Pada seminar Pencak Silat di Tugu,
Bogor tahun 1973, Pemerintah bersama para pembina olahraga dan Pencak Silat
telah membahas dan menyimpulkan makalah-makalah :
1.
Penetapan
istilah yang dipergunakan untuk Pencak Silat
2.
Pemasukan
Pencak Silat sebagai kurikulum pada lembaga-lembaga pendidikan
3.
Metode
mengajar Pencak Silat di sekolah
4.
Pengadaan
tenaga pembina/guru Pencak Silat untuk sekolah-sekolah
5.
Pembinaan
organisasi guru-guru Pencak Silat dan kegiatan Pencak Silat di lingkungan
sekolah
6.
Menanamkan
dan menggalang kegemaran serta memassalkan Pencak Silat di kalangan
pelajar/mahasiswa.
Sebagai tindak lanjut dari
pemikiran-pemikiran tersebut dan atas anjuran Presiden Soeharto, program
olahraga massal yang bersifat penyegaran jasmani digarap terlebih dahulu, yang
telah menghasilkan program Senam Pagi Indonesia (SPI).Pencak Silat sebagai
olahraga prestasi (olahraga pertandingan)
Pengembangan Pencak Silat sebagai
olahraga & pertandingan (Championships) telah dirintis sejak tahun 1969,
dengan melalui percobaan-percobaan pertandingan di daerah-daerah dan di tingkat
pusat. Pada PON VIII tahun 1973 di Jakarta telah dipertandingkan untuk pertama
kalinya yang sekaligus merupakan Kejuaraan tingkat Nasional yang pertama pula.
Masalah yang harus dihadapi adalah banyaknya aliran serta adanya unsur-unsur
yang bukan olahraga yang sudah begitu meresapnya di kalangan Pencak Silat.
Dengan kesadaran para pendekar dan pembina Pencak Silat serta usaha yang terus
menerus maka sekarang ini program pertandingan olahraga merupakan bagian yang
penting dalam pembinaan Pencak Silat pada umumnya. Sementara ini Pencak Silat
telah disebarluaskan di negara-negara Belanda, Belgia, Luxemburg, Perancis, Inggris,
Denmark, Jerman Barat, Suriname, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru. Program pembinaan Pencak Silat
Pencak Silat sebagai budaya Nasional
bangsa Indonesia mempunyai banyak ragam khas maisng-masing daerah, jumlah
perguruan/aliran di segenap penjuru tanah air ini diperkirakan sebanyak 820
perguruan/aliran.
Oleh karena itu dirasakan perlu adanya
pembinaan yang sistimatis untuk melestarikan warisan nenek moyang kita.
Terlebih-lebih setelah Kungfu masuk IPSI, atas anjuran Pemerintah berdasarkan pertimbangan
lebih baik Kungfu berada di dalam IPSI sehingga lebih mudah dalam mengadakan
pengawasan dan pengendalian terhadapnya, sekaligus menasionalisasikan.
Standarisasi yang telah dirintis
pembuatannya, hanyalah untuk jurus dasar bagi keperluan khusus olahraga dan
bela diri. Sedangkan pengembangannya telah diserahkan kepad setiap perguruan
yang ada. Sistem pembinaan yang dipakai oleh IPSI ialah setiap aspek yang ada
dijadikan jalur pembinaan, sehingga jalur pembinaan Pencak Silat meliputi :
1. Jalur pembinaan seni
2. Jalur pembinaan olahraga
3. Jalur pembinaan bela diri
4. Jalur pembinaan kebatinan
Keempat jalur ini diolah, dengan
saringan dan mesin sosial budaya, yaitu Pancasila
Oct 11, '07 5:02 AM for everyone
D. Makna
Lambang IPSI
Warna Kuning : berarti bahwa IPSI
mengutamakan budi pekerti dan kesejahteraan lahir dan batin dalam menuju
kejayaan nusa dan bangsa
Bentuk Perisai Segi Lima : berarti
bahwa IPSI berasaskan landasan idiil Pancasila, serta bertujuan membentuk
manusia Pancasila sejati.
Sayap Garuda berwarna Kuning
berototkan merah : berarti kekuatan bangsa Indonesia yang bersendikan
kemurnian, keluruhan dan dinamika, Sayap 18 lembar, bulu 5 lembar + 4 lembar +
8 lembar berarti tanggal berdirinya IPSI adalah 18 Mei 1948. Sayap 18 lembar,
terdiri dari 17+1 berarti IPSI dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan berssatu
membangun negara
Untaian lima lingkaran : melambangkan
bahwa IPSI melalui olahraga merupakan ikatan perikemanusiaan antara pelbagai
aliran dengan memegang teguh asas kekeluargaan, persaudaraan dan kegotong
royongan
Ikatan pita berwarna merah Putih :
bahwa IPSI merupakan suatu ikatan pemersatu dari pelbagai aliran Pencak Silat,
yang menjadi hasil budaya yang kokoh karena dilandasi oleh rasa berbangsa,
berbahasa dan bertanah air Indonesia.
Gambar tangan putihdi dalam Dasar
hijau : menggambarkan bahwa IPSI membantu negara dalam bidang ketahanan
nasional melalui pembinaan mental/fisik agar kader-kader IPSI berkepribadian nasional serta berbadan sehat, kuat dan
tegap.
PERSILAT
Persilat (atau Persekutuan Pencak
Silat Antarabangsa), yang didirikan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1980, adalah satu-satunya organisasi
internasional Pencak Silat
di dunia.
A.
Sejarah
Bapak-Bapak pendiri PERSILAT, yakni
mereka yang terlibat secara langsung dalam kegiatan menggagas, memprakarsai,
memikirkan, membahas dan mewujudkan hal-hal yang berhubungan dengan pendirian
PERSILAT, terdiri dari 13 orang tokoh yang berasal dari Indonesia (IPSI), Singapura (PERSISI) dan Malaysia (Kementerian
Kebudayaan, Belia dan Sukan). Mereka adalah
1.
Tjokropranolo
(Indonesia)
2.
Eddie
M. Nalapraya (Indonesia)
3.
Junaedi
(Indonesia)
4.
Yanuarno
(Indonesia)
5.
Suhari
Sapari (Indonesia)
6.
Haryadi
Mawardi (Indonesia)
7.
Hisbullah
Rachman (Indonesia)
8.
Harsoyo
(Indonesia)
9.
Oyong
Karmayudha (Indonesia)
10.
Yacub
Mohammad (Singapura)
11.
Johari
Urief (Singapura)
12.
Rahman
Hasan (Malaysia)
13.
Zainal
Abidin (Malaysia)
Sejak saat didirikannya (1980) sampai
tahun 1983, PERSILAT dikelola secara kolektif oleh sebuah Presidium yang
terdiri dari 7 anggota. Eddie M. Nalapraya ditetapkan sebagai Ketua Presidium.
Tugas Presidium adalah antara lain menyelenggarakan Kongres PERSILAT. Kongres
yang pertama diselenggarakan oleh Presidium pada tahun 1983 di Kuala Lumpur. Asas
PERSILAT adalah persaudaraan, kekeluargaan, persatuan dan menghormati satu sama
lain serta tidak membeda-bedakan kebangsaan dan agama. PERSILAT adalah
organisasi non-politik.
B.
Tujuan PERSILAT
Tujuan dari PERSILAT adalah :
1. Menggali, memelihara, melestarikan,
mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat beserta nilai- nilainya ke
seluruh dunia, sebagai warisan budaya Nusantara bernilai tinggi, yang mempunyai
aspek mental-spiritual, beladiri, seni dan olahraga sebagai satu kesatuan.
2. Membina, mengembangkan,
mempersatukan dan menyelaraskan berbagai kegiatan di antara organisasi Pencak
Silat di berbagai negara.
3. Menjadikan Pencak Silat sebagai
sarana untuk membina pribadi utuh yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, berjiwa kesatria, jujur dan adil serta rendah hati dan
bertanggungjawab dalam mewujudkan persaudaraan, kekeluargaan, kerukunan,
persatuan dan persahabatan di antara bangsa-bangsa serta perdamaian dunia yang
dinamis, adil, beradab dan abadi.
4. Memelihara dan menghormati
kepentingan masing-masing anggota PERSILAT.
C.
Keanggotaan
Pada dasarnya, setiap organisasi
nasional Pencak Silat, baik yang telah maupun yang belum diakui oleh badan
nasional yang berwenang, dapat menjadi anggota PERSILAT, bahkan organisasi
Pencak Silat yang belum berkualifikasi sebagai organisasi nasional, dapat
menjadi anggota PERSILAT apabila ia dipandang layak mewakili negaranya.
PERSILAT mempunyai 4 tingkat keanggotaan, yakni :
1.
anggota
pendiri
2.
anggota
bersekutu
3.
anggota
bergabung dan
4.
anggota
muda.
Anggota pendiri terdiri dari
organisasi nasional Pencak Silat yang berada di 4 negara pendiri PERSILAT,
yakni :
1.
Ikatan
Pencak Silat Indonesia (IPSI),
2.
Persekutuan
Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA)
3.
Persekutuan
Silat Singapura (PERSISI) dan
4.
Persekutuan
Silat Kebangsaan Brunei
Darussalam (PERSIB).
Anggota bersekutu PERSILAT terdiri
dari organisasi-organisasi nasional Pencak Silat resmi. Anggota bergabung
PERSILAT terdiri dari organisasi-organisasi nasional Pencak Silat belum resmi.
Anggota muda PERSILAT terdiri dari organisasi-organisasi Pencak Silat. Sampai
pertengahan tahun 2006, Pencak Silat telah menyebar di 28 negara and telah
diwadahi dalam organisasi-organisasi Pencak Silat, yakni di
1.
Indonesia
(Ikatan Pencak Silat Indonesia / IPSI / Indonesian Pencak Silat Association).
2.
Singapura
(Persekutuan Silat Singapura / PERSISI / Singaporian Silat Federation).
3.
Malaysia
(Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia / PESAKA / National Silat Federation of
Malaysia).
4.
Brunei
Darussalam (Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalan / PERSIB / National
Silat Federation of Brunei Darussalam).
5.
Thailand (Pencak Silat of
Thailand / PSAT).
6.
Vietnam (Ikatan Pencak Silat Vietnam / ISAVIE).
7.
Filipina (Philippines Pencak Silat Association /
Philsilat).
8.
Myanmar (Myanmar Pencak
Silat Association / MPSA).
9.
Laos (Pencak Silat of Laos / PSL).
10.
Australia Barat (Western
Australia Pencak Silat Association / WASPA).
11.
Belanda (Nederlandse
Pencak Silat Bond / NPSB).
12.
Jepang (Japan Pencak Silat
Association / JAPSA).
13.
Spanyol (Federation
Espanola Pencak Silat / FEPS / Pencak Silat Spanish Federation).
14.
Austria (Pencak Silat Verband Oesterreichs / PSVO /
Pencak Silat Association of Austria).
15.
Suriname ( Suriname Pencak
Silat Association / SPSA).
16.
Inggris ( Pencak Silat Federation of The United
Kingdom / PSFUK).
17.
Belgia (Pencak Silat Union
of Belgium / PSUB).
18.
Jerman (Pencak Silat Union
Deutschland / PSUD / Pencak Silat Union of Germany).
19.
Perancis (Association
France Pencak Silat / AFPS / Pencak Silat Association of France).
20.
Swiss (Pencak Silat
Switzerland / PSS).
21.
Turki Turkish National Pencak Silat Association /
TNPSA).
22.
Kanada (Persekutuan Kanada
Silat / PERKASA).
23.
Palestina (Palestine
Association of Seni Silat / PASS).
24.
Yaman (Yemen Pencak Silat
Federation / YPSF).
25.
Nepal (Nepal Silat
Association /NSA).
26.
Rusia (Russian Pencak Silat Federation / RPSF).
27.
India (Indian Pencak Silat Association / IPSA).
28.
Italia (Federazione Italiana Pencak Silat / FIPS /
Pencak Silat Federation of Italy).
Organisasi-organisasi Pencak Silat
tersebut telah diakui, diterima dan ditetapkan sebagai anggota PERSILAT
Tingkat kepengurusan PERSILAT terdiri
dari Pengurus Federasi Pusat yang dipilih dan ditetapkan oleh dan dari anggota
pendiri PERSILAT dalam Kongres PERSILAT dan 5 Pengurus Federasi Regional untuk
region Asia, Eropa, Amerika, Pasifik dan Afrika, yang masing-masing dipilih dan
diangkat oleh dan dari anggota region yang bersang-kutan dalam Sidang Pleno
Regional. Masa bakti Pengurus Federasi Pusat adalah 4 tahun dan masa bakti
Pengurus Federasi Regional adalah 3 tahun. Lembaga tertinggi bagi PERSI-LAT dan
semua anggotanya adalah Kongres atau Sidang Umum PERSILAT yang dilaksanakan 4
tahun sekali di tempat yang ditetapkan oleh Kongres PERSILAT sebelumnya.
Peserta kongres ini adalah wakil-wakil Pengurus Pusat, anggota pendiri,
Pengurus Kawasan, anggota bersekutu, anggota bergabung dan anggota muda.
D. Kode Etik
Kode etik manusia Pencak Silat di
seluruh dunia, yang disebut pesilat, adalah “Ikrar Pesilat”, yang berarti
pernyataan janji manusia Pencak Silat kepada dirinya sendiri. Ikrar Pesilat
terdiri dari 5 butir janji, yang naskah lengkapnya adalah sebagai berikut :
1.
Pesilat
adalah pribadi yang berbudi pekerti luhur.
2.
Pesilat
adalah insan yang menghormati sesamanya serta mencintai persaha-batan dan
perdamaian.
3.
Pesilat
adalah insan yang selalu berpikir dan bertindak positif, kreatif dan dinamis.
4.
Pesilat
adalah kesatria yang menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan serta
senantiasa tahan uji dalam mengha-dapi godaan dan cobaan.
5.
Pesilat
adalah kesatria yang senantiasa mempertanggungjawabkan kata-kata dan
perbuatannya.
Lambang PERSILAT dan penjelasannya
disusun bersama oleh : Zahari (PERSISI), Oyong Karmayudha (IPSI) dan Zainal
Abidin (PESAKA). Lambang tersebut disahkan oleh Kongres pertama PERSILAT tahun
1985. Setelah PERSIB ditetapkan sebagai Anggota Pendiri PERSILAT, lambang
PERSILAT tersebut dilengkapi dengan gambar padi. Sejak Kongres PERSILAT pertama
yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada tahun 1983 sampai Kongres
PERSILAT yang ke-7 pada bulan Desember 2005 in Singapura, Eddie M.
Nalapraya selalu dipilih dan ditetapkan kembali sebagai Presiden PERSILAT.