Bulan desember-januari adalah bulan dimana kami semua diperlihatkan betapa ganasnya wabah ini. Ribuan orang terjangkit dalam waktu dekat, ribuan orang juga panik. Kepanikan itu tidak hanya terjadi di negara asal wabah itu dimulai tetapi juga secara perlahan juga kepanikan itu merembet ke beberapa negara.
Di Indonesia sendiri baru santer berita korban wabah itu di awal bulan februari. Dimulai dengan kabarnya ada seirang turis jepang di malaysia yg terkena wabah tersebuh sehabis berkunjung dari sebuah acara di jakarta maka mulailah wabah tersebut. Sebelumnya memang sudah ada kabar beberapa turis yg baru pulang dr beberapa daerah di Indonesia terkena wabah tersebut tetapi tidak ada lanjutan beritanya apakah ada yg terjangkit atau tidak justru dari kasus orang jepang itulah muncul kasus 1, 2, dan 3 serta beberapa kasus berikutnya. Adapunya yg terkena wabah tersebut sehabis pulang dr kunjungan di luar negeri tanpa kontak dengan kasus nomor 1,2 dan 3.
Sekarang saya akan menceritakan tentang saya dan keluarga saya. Saat ini saya sedang hamil sekitar 22 minggu dan saya punya riwayat penyakit paru-paru walaupun sudah lama tetapi selama kehamilan asma saya sering kambuh dibandingkan sebelum sebelumnya. Apa saya khawatir? Ya tentu saja ini mengenai saya dan bayi dalam kandungan saya. Ditambah lagi suami saya pernah ada flek pada paru parunya dan sering batuk-batuk. Saya serumah dengan ibu dan 2 adik saya, tentu saja saya juga khawatir juga dengan mereka. Saat ini saya sangat membatasi keluar rumah. Hanya suami saya dan adik saya yg kadang-kadang keluar rumah untuk bekerja. Saat ini keadaan kami masih baik-baik saja dan semoga terus seperti itu sampai wabah ini berlalu.