Hidroponik

Monday, August 30, 2010

8 Kecerdasan Manusia

8 Kecerdasan Manusia
October 27, 2007 · Posted by Bayu Mukti Posted in Pendidikan




Manusia memiliki kecerdasan yang dapat dibedakan menjadi 8. Dalam istilah yang lebih populer, kedelapan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia itu adalah :1.Kecerdasan Linguistik : Word Smart

Adalah kecerdasan menggunakan kata-kata secara efektif. Kecerdasan ini sangat berguna bagi para penulis, aktor, pelawak, selebriti, radio dan para pembicara hebat. Kecerdasan juga membantu kesuksesan kariernya di bidang pemasaran dan politik.

Coba anda periksa kepribadian di bawah ini, mana yang merupakan kepribadian anda:
- Suka menulis kreatif di rumah.

- Senang menulis kisah khayal, lelucon dan cerpen.

- Menikmati membaca buku di waktu senggang.

- Menyukai pantun, puisi dan permainan kata.

- Suka mengisi teka-teki silang atau bermain scrable.

Yang manakah kemampuan linguistik anda ??

Jika kamu di sekolah, kampus banyak bicara dan kurang memperhatikan pelajaran atau menikmati menulis puisi di rumah tapi tidak mengerjakan PR, senang bercerita. Kamu mepunyai kecerdasan linguistik. Kembangkanlah potensimu terus. Suatu saat kamu akan menjadi seseorang yang hebat.

2. Kecerdasan Logis- Matematis : Number Smart

Kecerdasan yang satu ini adalah ketrampilan mengolah angka dan kemahiran menggunakan logika dan akal sehat. Ini adalah kecerdasan yang digunakan ilmuwan untuk membuat hipotesa dan dengan tekun mengujinya dengan eksperimen. Ini juga kecerdasan yang digunakan oleh Akuntan pajak, pemrogaman komputer dan ahli matematika.

Coba periksa ketrampilan yang ada pada anda saat ini:
- Menghitung problem aritmatika dengan cepat di luar kepala.

- Menikmati menggunakan bahasa komputer atau progam software logika

- Ahli bermain catur, dan permainan strategi lainnya

- Menjelaskan masalah secara logis

-Merancang Eksperimen

-Suka bermain teka-teki logika

- Mudah memahami sebab-akibat

- Menikmati pelajaran matematika dan IPA serta mendapatkan prestasi yang bagus

Kemampuan logis yang manakah yang saya miliki ??

Inilah kecerdasan yang dikaitkan dengan kecerdasan dalam bersekolah. Jika kamu memiliki kecenderungan kutu buku, mendapat nilai tinggi IPA, menikmati dan berinteraksi dengan komputer, mencoba mencari jawaban yang sulit, maka Kamu berbakat besar dalam kecerdasan ini. Kembangkan terus, suatu saat kamu akan menjadi seorang ilmuwan, akuntan, insinyur, ahli pemrogaman komputer atau mungkin filosofi.

3. Kecerdasan Spasial : Picture Smart

Ini adalah kecerdasan gambar dan bervisualisasi. Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk menvisualisasikan gambar di dalam kepala seseorang atau menciptakannya dalam bentuk 2 atau 3 dimensi. Seniman atau pemahat serta pelukis memiliki kecerdasan ini dalam tingkat tinggi.

Coba periksa ketrampilan yang menurut kamu ada pada diri kamu:

- Menonjol dalam kelas seni kelas.

- Mudah membaca peta, grafik dan diagram.

- Menggambar sosok orang atau benda persis aslinya

- Mencoret-coret diatas kertas

- Lebih mudah memahami lewat gambar daripada lewat kata-kata ketika sedang membaca.

Jadi yang manakah kemampuan spasial yang anda miliki ??

Seandaianya kamu menonjol dalam kecerdasan ini, kembangkanlah. Karena suatu saat kamu bisa jadi pelukis, pemahat, designer, dan perancang bangun.

4 Kecerdasan Kinestetik- Jasmani : Body Smart

Kecerdasan jasmani adalah kecerdasan seluruh tubuh (atlet, penari, seniman, pantomim aktor) dan juga kecerdasan tangan (montir, penjahit, tukang kay, ahli bedah)

Coba anda piilih ketrampilan yang ada pada diri anda:

- Bergerak-gerak ketika sedang duduk

- Terlibat dalam kegiatan fisik seperti renang, bersepeda, hiking atau bermain skate board.

- Perlu menyentuh sesuatu yang ingin dipelajari.

- Menikmati melompat, gulat dan lari.

- Memperlihatkan kerampilan dalam kerajinan tangan seperti kayu, menjahit, mengukir.

- Menikmati bekerja dengan tanah liat, melukis dengan jari, atau kegiatan “kotor” lainnya.

- Suka membongkar sebuah benda kemudian menyusunnya lagi

Lalu kemampuan kinestetik jasmani apa yang anda miliki sekarang ??

Jika anda tidak betah duduk lama-lama dan lebih suka bergerak, menyukai studi lapangan, maka kamu menonjol dalam kecerdasan ini. Maka kembangkanlah terus.

5. Kecerdasan Musikal: Music Smart

Kecerdasan musical melibatkan kemampuan menyanyikan sebuah lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan irama atau sekedar menikmati musik. Dalam bentuknya yang lebih canggih, kecerdasan ini mencakup para diva dan virtuoso piano di dunia seni dan budaya.

Bakat musik adalah sesuatu bakat yang selam ini dibiarkan atau ditelantarkan di sekolah. Jikalau kamu memiliki bakat ini maka ada baiknya mengembangkan di luar lingkungan sekolah.

6. Kecerdasan Antar Pribadi: People Smart

Kecedasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerj untuk orang lain. Kecerdasan ini melibatkan banyak hal, mulai dari kemampuan berempati, kemampuan memimpin, dan kemampuan mengorganisir orang lain.

Nah jika kalian sangat populer di kalangan teman-temanmu dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cepat. Maka kamu berbakat dalam kecerdasan ini. Kembangkanlah, suatu saat kamu akan menjadi seorang pemimpin, konselor, pengusaha atau organiser komunitas.

7. Kecerdasan Intra Pribadi: Self Smart

Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami diri sendiri, kecerdasan untuk mengetahui siapa sebenarnya diri kita sendiri. Kecerdasan ini sangat penting bagi para wira usahawan dan individu lain yang harus memiliki persyaratan disiplin diri, keyakinan, dan pengetahuan diri untuk mengetahui bidang atau bisnis baru.

Jika kamu mampu mengetahui siapa diri kamu sebenarnya, pandai menargetkan dan menentukan target untuk diri sendiri. Kamu percaya diri dan tidak pemalu, maka kamu berbakat dalam kecerdasan ini. Kembangkanlah terus kecerdasan ini karena sangat dibutuhkan dalam kehidupan untuk meraih kesuksesan.

8. Kecerdasan Naturalis: Nature Smart

Kecerdasan naturalis melibatkan kemampuan untuk mengenal bentuk-bentuk alam di sekitar kita: Bunga, burung, pohon, hewan serta flora dan fauna lainny. Kecerdasan ini dibutuhkan di banyak profesi seperti ahli biologi, penjaga hutan, dokter, hewan dan holtikulturalis.

Kita harus ingat bahwa setiap orang memiliki 8 kecerdasan diatas dan setiap harinya digunakan dan dikombinasikannya. Contohnya saja bila pemain sepak bola menggiring bola maka mereka menggunakan kecerdasan kinestetik-jasmani untuk menggiring bola, kecerdasan spasial untuk memvisualisasikan posisi bola setelah lawan menendangnya, dan kecerdasan antar pribadi untuk kerja sama dengan anggota tim lainnya. Akan tetapi mereka memiliki salah satu kecerdasan yang paling dominan yaitu kinestik-jasmani.

Nah sekali lagi untuk menjadi orang yang sukses anda harus bisa mencari dan menemukan kecerdasan yang paling dominan pada diri kamu dan terus mengasahnya agar menjadi talenta dan orang yang sukses dan hebat

http://www.bayumukti.com/8-kecerdasan-manusia/

Lala feat. Christian Bautista - Unsaid

Manusia tak semuanya pintar berbicara, tak semuanya pintar menulis, menyanyi bahkan bertindak mengungkapkan isi hatinya. Butuh keberanian membuka pintu masuk ke hatinya, sekali terbuka maka akan terbuka selamanya.


Unsaid
Lirik Lagu Lala feat. Christian Bautista -
Lala:
Here I am on my own
Trying hard to let go
Wish I could say goodbye
To a love I tried hard to deny

No I can't run from the past
I'm holding on to a dream that won't last

Truly forever my love is just for you
But now you belong to someone new
Dreaming that someday, I'd share my life with you
I'm hoping, you feel the same way too

Christian Bautista:
If only I could turn back time
To the place where I first saw your sweet smile
Cause there in your eyes, I saw something true
And I just can't erase, these memories of you
lyricsalls.blogspot.com

Truly forever my love is just for you
This heart was never meant to someone new
Dreaming that someday, I'd share my life with you
I'm hoping, you feel the same way too

Lala feat. Christian Bautista:

And all my life (all my life)
Is just for you...

Do you feel it too? (Do you feel it too?)

Truly Forever... (Truly Forever)
My Baby Forever Only for you... (Only for you)
And now it's too late (But now it's too late)
Time did not wait (Time did not wait)
Maybe, it's better left unsaid

I wish that you
Somehow knew
That deep inside
I feel the same way too...

Sunday, August 29, 2010

Gunda karena bukan milikku, cinta karena bukan hakku.

Bertahun-tahun hatiku dikuasai kebencian, hilangpun tak semudah bintang bersembunyi dibalik awan, aku seperti mati dalam napasku.

Tak pernah aku rasakan sentuhan cinta dalam hatiku dalam waktu lama, aku tak tahu arti cinta sebenarnya, tak tahu bagaimana menjaga semestinya, aku tak tahu apapun tentang cinta itu.

Berlama aku meminta, meminta apa yang tak wajarnya aku pinta, aku meminta segera bertemu dengan tuhanku, bertemu dengan pemberiku semua rasa dalam hati, bertemu dengan pemilik semua dalam diriku, bahkan cinta itu miliknya bukan milikku.

Kau hadir dalam keheningan pikiranku, membuatku terjatuh dalam jurang yang gelap dan tak berujung, membuatku kehilangan napasku.

Ingin aku memelukmu dari balik punggungmu, menangis dibahumu, membuatmu mendengar tarikan napasku yang tak lagi aku kuasai, menjawab pertanyaanmu selama ini.

Masih adakah rasa sayang dan cinta dalam hatiku untukmu?

Lama kau tanyakan itu padaku, lebih lama aku tak menjawab kata-katamu, terdiam dalam kebimbangan diriku, terhanyut dalam derasnya pikiranku, harusnya tak ada sayang dan cinta untukmu, tak ada sedikitpun.

Jiwaku, ragaku, rohku, bahkan rasa dalam diriku bukan milikku, bukan kepunyaanku apalagi hakku, bukan hal bisa aku bagi dengan siapapun, karena itu bukan milikku, miliknya yang meminjamkannya padaku, bukan milikku, bahkan sayang dan cintaku bukan hakku.

Dalam aku mendekapmu, aku tanya hatiku, andai saja aku bisa berkata dan bertanya pada pemilik diriku, apa yang harus aku keluarkan dari kerongkonganku untuk menjawab semuanya, apa yang harus aku katakan.

Lama bahkan sangat lama aku membiarkan kau menunggu, menanti isi hatiku sebenarnya, menanti kata-kata sayang untukmu, kau bertanya, lagi, lagi, terus bertanya menunggu hilangnya kegundahanku.

Terucap sesuatu dari mulutku, diriku bukan untuk aku miliki, bahkan tak akan pernah aku miliki, aku tak bisa memberikan kasih dan cintaku untukmu karena bukan hakku berbaginya denganmu, aku bukan milikki, aku hanya merasa sesuatu, entah apa namanya, aku ingin dekap kau, memelukmu hingga doaku terkabul.

Saturday, August 28, 2010

Titik Pertalian Primer

2. Bendera kapal

Belum Jelas Bendera Kapal Yang Dibajak
Rabu, 17 Desember 2008 | 08:21 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Departemen Luar Negeri menyatakan ada dua versi bendera kapal berawak warga Indonesia yang dibajak itu. Satu menyatakan kapal itu berbendera Prancis, satu lagi Malaysia.
Sebelumnya dilaporkan bahwa kapal tunda berawak Indonesia, yang dikontrak perusahaan minyak Total dari Prancis, telah dibajak di perairan Yaman oleh para perompak Somalia.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah, menyatakan pihaknya telah meminta konfirmasi dari Kedutaan Besar Indonesia di Yaman. "Ada dua versi berita, yang satu bilang kapal yang dibajak berbendera Perancis, satu lagi bilang berbendera Malaysia," kata dia kepada Tempo, Rabu (17/12).
Ia mengatakan petugas Indonesia di Yaman telah membenarkan pembajakan di perairan Yaman itu. Tapi kabar dari Yaman, katanya, kapal itu berbendera Malaysia.

Departemen Luar Negeri, kata dia, akan menyiapkan langkah setelah verifikasi selesai. "Departemen Luar Negeri segera berhubungan dengan pemilik bendera kapal dan pemerintahan/pihak keamanan setempat," katanya.
Koordinator Program Bantuan Pelaut dari Kenya, Andrew Mwangura, yang memantau perompakan dan pembajakan kapal di wilayah itu, mengatakan kapal pandu itu sedang menuju Malaysia saat dibajak.
Selain kapal pandu Indonesia, pada saat yang sama juga dilaporkan sebuah kapal barang berbendera Turki dibajak di wilayah itu.
Reh Atemalem Susanti
Menteri Kelautan Minta Kasus 13 Kapal Malaysia Dituntaskan
Kapanlagi.com - Menteri Negara Kelautan dan Perikanan meminta agar kasus 13 kapal milik Malaysia yang ditangkap oleh Lanal Tarakan di perairan Ambalat segera dituntaskan, agar kapal itu segera dimanfaatkan oleh nelayan lokal yang menangkap ikan di perairan yang diklaim Malaysia itu.
Hal itu disampaikan oleh Menneg di Tarakan, usai meninjau 13 kapal yang kini berada di Pelabuhan Tarakan tersebut. Menteri mengatakan akan mendukung memproses penanganan kasus ini agar kapal tersebut bisa bermanfaat.
Ia menjelaskan bahwa akan ada SKB (surat keputusan bersama) tiga menteri, yakni Menneg Keluatan, Kejaksaan Agung dan Menteri Keuangan agar tiga kapal tersebut bisa diserahkan kepada nelayan lokal yang disalurkan melalui koperasi, jadi tidak perlu dilelang.
Sedangkan para tersangkanya yang semuanya warga negara Indonesia, ia berharap agar secara hukum segera diproses dan diberikan hukuman yang ringan. Sebelumnya aparat keamanan menangkap 13 kapal berbendera Malaysia saat menangkap ikan di wilatah Ambalat. Para nelayan mengaku dibayar oleh cukong dari Malaysia.
Dalam pertemuan dengan HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) di Nunukan, Sabtu salah seorang pengurus HNSI dari Tarakan meminta agar menteri meninjau kasus itu karena menurut dia kapal itu bukan milik Malaysia namun nelayan Indonesia.
Namun, menurut salah seorang petugas yang terlibat dalam penangkapan, para nelayan tidak dapat menunjukan surat bahwa itu milik mereka. Kapal itu bisa jadi memang telah dibeli oleh nelayan setempat dari cukong Malaysia, namun surat transaksi jual beli harus disertai izin kepemilikan dalam melakukan operasi.
"Yang jelas mereka dimodali oleh pengusaha Malaysia, dan hasilnya juga langsung dijual di Malaysia. Terbukti setiap kapal dilengkapi dengan dua bendera, yakni Malaysia dan Indonesia," kata petugas yang minta namanya tidak disebutkan itu.
Saat ditangkap mereka menggunakan bendera Malaysia padahal berada di perairan Ambalat yang secara hukum internasional milik Indonesia. "Terkait dengan masalah kerawanan di kawasan perbatasan itu sehingga kita meminta agar kasus itu segera dituntaskan sehingga menambah jumlah armada nelayan di kawasan Ambalat, karena bisa menjadi bukti bahwa kita mengurusi dan mengelola wilayah.."
Hal itu mendukung tiga program prioritas pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, antara lain membuka lapangan baru dan menumbuhkan perekonomian. "Menambah armada nelayan serta mendukung usaha nelayan adalah penjabaran kita dari sisi Kelautan dan Perikanan," kata menteri. (jkn/tut)

Titik Pertalian Primer

TITI DJ & PENGESAHAN UU KEWARGANEGARAAN: "SEKARANG MEREKA ANAK KAMI"
Tabloid Nova - 2006

11 Juli silam, DPR mengesahkan UU Kewarganegaraan (UUK) yang baru. Peristiwa ini membuka babak baru dalam kehidupan perkawinan campur di Indonesia. Termasuk Artis Titi DJ.

Dari sekian artis yang menikah dengan pria asing, Titi DJ jadi salah satu yang antutias menyambut UU baru ini. Ibu empat anak memiliki seorang putri, Stephanie Poetri Dougherty (6) yang dahulu masih melekat status sebagai WNA. Itu terjadi akibat pernikahan keduanya dengan pria berkewarganegaraan AS, Andy Dougherty pada 5 November 1999 silam.

Meski belum mempelajari secara detail UUK, Titi sudah dapat membayangkan betapa tidak sulitnya lagi mengurus segala administrasi kewarganegaraan Stephanie. "Sebelumnya terbilang ribet, bukan sulit yah, saat harus mengurus administrasi kewarganegaraan bagi anak saya. Namun, sekarang tidak lagi karena secara otomatis, kewarga negaraan anak ikut ibunya," kata Titi bahagia.

Andy pun, kata Titi, ikut-ikutan senang karena setiap tahun tak harus repot-repot lagi mengurus kewarganegaraan anak bungsunya itu.
Selain itu, Titi lega Stephanie tidak harus sekolah swasta. "Anak saya berarti bisa sekolah dan kuliah di sekolah negeri."
Yah, beban yang dipikul Titi sepertinya berkurang. Sebab Titi mengakui, selama ini cukup cemas dengan masa depan Stephanie bila masih menyandang WNA. "Sempat ada rasa khawatir, meskipun ke arah perceraian tidak ada. Tapi jika itu sampai terjadi, otomatis anak saya akan ikut ayahnya," ungkapnya.
Titi yakin UUK ini tak hanya menyenangkan dirinya tetapi juga banyak orang. Ia juga memuji perjuangan para wanita Indonesia bersuamikan orang asing selama ini. "Ini sudah bertahun-tahun diperjuangkan agar segera disetujui. Selain itu warga keturunan yang sudah banyak berjasa membawa nama harum Indonesia, namun status warga negara belum memperoleh, akan bahagia menyambutnya."
TANPA KEWARGANEGARAAN
Keribetan yang dirasakan Titi terasa kecil jika dibandingkan perjuangan Marcellina. Juli 2003 saat pulang ke Indonesia bersama kedua anaknya, Sonia (4) dan Julian (3), Marcellina tak menyangka hidupnya akan berubah cerah sejak 11 Juli 2006 silam, saat DPR mengesahkan UUK yang baru. Marcellina mengisahkan, awal 2001 ia menikah di negara bagian Ohio, Amerika Serikat. Suaminya orang Amerika. Pernikahan itu dicatatkan di Konsulat Jenderal RI setempat.
Akhir 2001 Marcellina melahirkan Sonia. Setahun kemudian, Julian lahir. Keduanya tercatat sebagai warga negara Amerika, sesuai dengan asas ius soli yang dianut Amerika. Persoalan berat dalam pernikahannya membuat Marcellina, tanpa sepengetahuan suaminya, membawa kedua anaknya yang saat itu berusia 7 bulan dan 17 bulan pulang ke Jakarta pada Juli 2003.

Kondisi mendesak membuat Marcellina nekat membawa kedua anaknya keluar Amerika tanpa sempat dibuatkan paspor. Agar Sonia dan Julian bisa masuk ke Indonesia, Marcellina meminta bantuan Kedubes RI di Washington untuk membuatkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi Sonia dan Julian, yang hanya berlaku sebagai travel document.

Sampai di Jakarta, ia mencatatkan pernikahannya ke Catatan Sipil di Jakarta dan mendapat Tanda Bukti Laporan Perkawinan. Ia juga mencatatkan kelahiran kedua anaknya sebagai Tanda Bukti Laporan Kelahiran di tempat yang sama. Masalah mulai muncul saat Marcellina bermaksud mengurus Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) bagi kedua anaknya. Kantor imigrasi menolaknya karena Sonia dan Julian tak punya paspor.
Pihak kedutaan mengharuskan kedua orangtua hadir di depan pejabat kedutaan atau salah satu orang tua yang absen, memberikan surat izin untuk aplikasi atau perpanjangan paspor bagi anak di bawah usia 14 tahun. Apesnya, suami Marcellina berusaha menghalangi proses tersebut. Di sisi lain, perubahaan kewarganegaraan dari WNA menjadi WNI, hanya bisa dilakukan setelah anak mencapai usia 18 tahun.
"Sejak saat itu mereka terkatung-katung, dinyatakan sebagai anak stateless, tanpa kewarganegaraan." Sonia dan Julian bisa terkena sanksi overstay, karena sejak tiba di Indonesia Marcellina yang tergabung dalam Keluarga Perkawinan Campuran Melalui Tangan Ibu (KPC Melati) tidak pernah membayar atau memperpanjang izin tinggal kedua anaknya.

Mereka juga disebut penduduk gelap karena tak pernah terdaftar di keimigrasian. "Di sini, saya disebut menyembunyikan anak WNA. Lalu, karena tidak memberitahu suami saat membawa mereka keluar dari wilayah Amerika, di sana saya disebut melakukan penculikan anak. Padahal saya yang melahirkan mereka," papar wanita asal Surabaya ini. Ia tak bisa membayangkan nasib kedua anaknya bila saat bersekolah tiba karena tanpa KITAS, mereka tak bisa sekolah.
Itu sebabnya, ia sangat lega DPR mengesahkan UUK yang baru, yang memberikan kewarganegaraan ganda pada anak hasil perkawinan campuran sampai anak berusia 18 tahun.. Dengan kewarganegaraan ganda ini, Sonia dan Julian kini juga menjadi WNI. Marcellina kini tak perlu sembunyi lagi.
KURANG SOSIALISASI
Menurut ketua Srikandi, organisasi istri WNI yang menikah dengan pria WNA, Maya Miranda Ambarsari, SH, MIB, disahkannya UU Kewarganegaraan ini merupakan preseden yang amat baik karena pada akhirnya kondisi perkawinan campuran diperhatikan pemerintah.

Kini anak hasil perkawinan campuran bisa menjadi WNI sehingga mendapatkan semua hak yang persis sama seperti anak Indonesia lainnya, walaupun kewarganegaraan gandanya hanya berlaku sampai usia 18 tahun. Ditambah lagi, setelahnya masih ada waktu tiga tahun untuk masa peralihan kewarganegaraan.
Undang-undang sebelumnya dinilai memusingkan. Terutama soal izin tinggal anak yang menyita waktu, pikiran, tenaga dan uang. Selain itu, hak anak untuk diperlakukan sama seperti anak Indonesia lainnya, dan kewarganegaraan anak yang menjadi WNA setelah lahir.

Keruwetan lain adalah saat sang ibu melahirkan. Dalam waktu 14 hari, harus mendapat akte kelahiran dari kelurahan dan lapor ke imigrasi untuk mendapatkan surat Pelaporan Orang Asing (POA). Dalam waktu yang sama, juga harus melapor ke kedutaan negara asal suami. "Kalau telat melapor ke imigrasi, dendanya US$ 20 per hari. Padahal, tidak semuanya punya uang."

Selain itu, anak juga harus dimintakan paspor ke kedutaan. "Setelah mendapat POA, untuk mendapatkan KITAS kita harus mendapat paspor dulu. Proses dari POA sampai KITAS hanya diberi waktu dua bulan, padahal lama pembuatan paspor setiap negara berbeda." KIni keruwetan itu sudah tak ada lagi.
DEG-DEGAN MELEBIHI SAAT DILAMAR
Perjuangan ibu-ibu dari KPC Melati dalam UUK cukup menarik. November 2005, KPC Melati mengirim surat permohonan rapat dengar pendapat umum ke DPR. Hari itu juga, DPR membalas surat tersebut, dan meminta datang pada 21 November 2005 untuk mewujudkannya. "Kami mengusung ide wanita WNI yang menikah dengan pria WNA diberi hak untuk menurunkan kewarganegaraan pada anak-anak hasil perkawinan itu. Kedua, perlindungan maksimal pada anak-anak tersebut," tutur Ika Nurzanah, Ketua Ad Interim KPC Melati.

Kewarganegaraan ganda terbatas itulah yang akhirnya diusulkan. Selanjutnya, KPC Melati rajin mengikuti rapat-rapat terbuka. Untuk membuka hati para anggota DPR dan pemerintah, tepat 1 Februari silam KPC Melati datang ke DPR bersama anak-anak mereka.

Penyerahan bunga mawar dan pembacaan puisi Kahlil Gibran oleh anak-anak tersebut menimbulkan keharuan. "Setelah itu, anak-anak kami pulangkan, tapi para ibu tetap di situ untuk mendengarkan apa yang akan diputuskan. Tangan kami dingin karena deg-degan, melebihi saat dilamar dulu," Ika tertawa. Ia dan rekan-rekannya lega saat hampir semua fraksi saat itu menyetujui kewarganegaraan ganda terbatas. "Kami langsung keluar ruangan dan menangis bahagia, meskipun belum resmi disahkan."
Pada tahap Panja, rapat semakin alot. "Anak hasil perkawinan wanita WNI dan pria WNA boleh punya kewarganegaraan Indonesia, asal melalui perjanjian perkawinan. Padahal anak, kan, bukan harta benda," imbuh Ika. Proses terus berjalan, dan tim perumus mulai bekerja. "Mereka ke Puncak. Kami, para ibu, bela-belain datang ke sana karena ingin tahu usulan kami yang mana saja yang disetujui. Kami bergantian berkunjung selama tiga hari sambil membawa bekal nasi kotak dan camilan."
Menurut Ika, pihaknya memang diundang, tapi tidak untuk masuk ke ruang sidang. "Supaya bisa dengar, kami duduk di tangga dekat pintu ruang sidang, mendengarkan pasal mana saja yang masuk, sambil mencocokkannya di kertas yang kami pegang," kenang wanita ramah ini.

"Kami tahu itu, karena ada pihak yang ingin UUK diundur. Saat akhirnya disahkan, kami menangis bahagia. Sekarang, anak-anak adalah anak kami, bukan hanya anak suami. Tak ada lagi anak kami yang akan dimarahi bila menyanyikan lagu Indonesia Raya," ujar ibu dua anak.

Bagi Auk Murat, humas KPC Melati dan kawan-kawan, pembahasan pasal demi pasal ini memang sangat penting. "Ini menyangkut darah daging kami. Sekali lepas, kami tidak bisa mengambilnya kembali. Syukurlah, hasilnya menggembirakan," ujar Auk lega.

Sumber: Tabloid Nova - http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=12077&no=1