Hidroponik

Monday, July 16, 2018

My wedding story 1

Alhamdulillah sebagai ucapan tanda syukur saya kepada Allah SWT atas karunia dan nikmatnya yang tak bisa saya dustakan.

Akhirnya doa saya perlahan dibukakan jalan untuk dikabulkan. Sebentar lagi saya dipinang laki-laki yang saya seleksi baik-baik. Saya mengenal laki-laki itu sejak akhir tahun 2009, tapi baru bertemu pada tahun 2010. Dari awal saya kenal dengannya, saya merasa akan berjodoh dengannya. Tahun 2010 saya pernah pacaran dengannya hanya 5 bulan. Saya merasa terbebani dengan hubungan serius, sebelumnya saya belum pernah punya hubungan serius dengan seseorang. Tidak pernah baper, nangis-nangis karena pengen ketemu atau keselnya setengah mati karena chat gak dibales. Saya masih ingat betul kenapa saya putusin dia. Dari hari sebelumnya dia tidak ada kabar, di wa atau pm tidak ada balasan. Saya sepanjang hari menahan tangis sampai terbesit sebuah pertanyaan dalam hati saya. Kenapa sampai nangis dia kan bukan suami kamu?

Saya memutuskan mengakhiri hubungan via sms saja, kalau ketemu pasti saya cuma diam atau menangis (saya tidak pernah nangis didepan orang lain). Untung saja saya pergi latihan silat, teman2 saya membuat saya bisa menahan tangis hingga membuat saya tertawa.

Setelah itu laki-laki itu mencoba minta maaf dan terus menghubungi saya. Tapu saya block saja no hpnya. Selama 3 hari saya menangis dan banyak merenung tapi setelah itu saya lebih bersikap santai. Seminggu kemudian saya baru membuka block no hpnya dan tak lama dia menghubungi. Yah sekedar basa basi tanya kabar. Berkali2 setelah itu dia meminta menjalin hubungan, tapi saya selalu menolak.

3 bulan setelah itu "duarrrr" bagai petir menyambar ditengah bolong. Firasat saya bahwa dia memilih yang lain dan ketika saya hubungi terang-terangan dia berkata menemukan yang lain. Saya hampir menangis, banyak-banyak ibadah membantu saya ikhlas.

2 minggu kemudian dia menghubungi saya. Berkali-kali saya reject tp dia terus menghubungi. Dia cuma ingin bilang kalau gak kuat sama yg kemarin. Baru seminggu jadian udah minta ini itu. Saya sih cuma ketawa.

Beberapa bulan kemudian kami dekat lagi tapi aku menolak untuk berpacaran. Alasanku ingin langsung menikah saja. Kalau dia tak serius lebih baik berteman. Selama beberapa bulan banyak kejadian tak mengenakkan terjadi. Tapi entah kenapa sering sekali nama dia tersebut dalam doa.

11 sep 2011 seperti biasa kita chatting, saling curhat, sampai akhirnya kami mengungkapkan perasaan masing2. Aku mencoba jujur. Perasaanku masih tak bisa lepas darinya. Akhirnya kami berhubungan kembali.

2018. Sudah lama kita berhubungan, sebenarnya aku sudah lelah dr beberapa tahun yang lalu tapi setiap bertemu ada rasa yang membangkitkan energi dan membuat aku lupa soal rasa lelah. Aku seperti jatuh cinta lagi dan lagi. Sampai adikku ulang tahun kau datang.

Malam 11 april 2018. Kau ingin menyatakan sesuatu tapi aku sudah memintanya duluan. Kau menyatakan ingin meminangku segera. Saat lebaran kau menunjukkan niatanmu meminangku kepada keluargaku. Alhamdulillah sambutan sementara yg baik. Dibilang cantik segala. Padahal kan foto sama aslinya beda.

Setelah lebaran mama bertanya kenapa aku gak kerumah kamu, aku bilang ya nanti habis mereka pulang dr purwakarta. Mama nanya soal kita, aku jawab ya dia pengennya mama yg nanya duluan. Jawabku sambil tertawa.

seingatku kau 2x kerumah, mau bicara soal kita tapi tak tahu darimana memulainya sampai akhirnya 23 juni mama yang langsung bertanya dan kau mengutarakan niatmu padaku. Aku tak bisa menahan perasaan senang apalagi ketika mama yang menanyakannya lebih dulu dan papa mengiyakan niatanmu.
27 juni, akhirnya aku kerumahmu dengan suasanya berbeda denganbyg dulu, kalau dulu aku datang dengan marab tapi kini dengan perasaan senang apalagi keluargamu menyambutku. Rasanya hanya ada sedikit rasa canggung.

Bersambung...

No comments:

Post a Comment