Seminar SILAT UNTUK KEHIDUPAN, begitulah tema yang diselenggarakan oleh FP2STI akhir bulan April ini. Seminar yang diadakan di salah satu ruang pertemuan di hotel Ambhara, blok M, Jakarta berlangsung lancar walau dengan persiapan yang sedikit mendadak tapi berkat panitianya yang saling membantu semua baik-baik saja. Seminar ini menghadirkan 5 orang narasumber dari berbeda kalangan dimulai dari dokter, pengusaha, CEO, konsultan keuangan dan dosen yaitu Dr. Dody Firmanda, Edwin Hidayat A., Bambang Anggono, Elsa Febiola Aryanti dan pak Suparjono.
Saya janjian disana dengan Kak Resa, salah seorang panitia, jam 4 sore tetapi kak Resa harus menyelesaikan dulu pekerjaannya akhirnya saya langsung menuju lokasi dan bertemu dengan Kak Taufan dan Kak Luri bersama panitia lainnya. Satu persatu panitia yang lain menyusul bahkan saya sempat kenal dan berbicara dengan salah satu narasumbernya yaitu Elsa Febiola Aryanti. Sempat sebelum ramai foto-foto sebelum acara dimulai.
Pukul 19.00 acara dimulai, sudah ada beberapa peserta seminar memasuki ruangan walau sebagian lainnya tetap diluar menikmati makan malam yang disediakan. Acara dimulai dengan sambutan-sambutan dari ketua panitia, kemudian dibuka oleh pak Eddy Nalapraya. Saya tidak mendengarkannya karena sedang menjaga meja penerima tamu.
Sebelum acara dimulai saya sempat bercanda dengan para narasumber, dengan pak Suparjono saya titip salam buat mbak Henny, anak beliau yang sudah saling kenal lewat dunia maya, tapi dengan Dr.Dody saya malah kena omelan gara-gara skripsinya belum selesai (hahahaha-masalah ini sampai dibawa ke seminar)sempat juga berbicara tentang hukum tanah di daerang padang dengan dokter satu ini.
Sekilas yang saya dengar dari pembicara adalah bagaimana mereka menggunakan jiwa pesilatnya ketika menjalani profesinya, contohnya om dody yang sempat bercerita tentang kejadian ketika ia membantu salah satu pasiennya melahirkan dengan ditobongkan mandau ke kepalanya.
Hanya itu yang bisa saya sampaikan, selebihnya haha hihi bersama panitia dan peserta, dan yang pasti narsis-narsisan
Saya janjian disana dengan Kak Resa, salah seorang panitia, jam 4 sore tetapi kak Resa harus menyelesaikan dulu pekerjaannya akhirnya saya langsung menuju lokasi dan bertemu dengan Kak Taufan dan Kak Luri bersama panitia lainnya. Satu persatu panitia yang lain menyusul bahkan saya sempat kenal dan berbicara dengan salah satu narasumbernya yaitu Elsa Febiola Aryanti. Sempat sebelum ramai foto-foto sebelum acara dimulai.
Pukul 19.00 acara dimulai, sudah ada beberapa peserta seminar memasuki ruangan walau sebagian lainnya tetap diluar menikmati makan malam yang disediakan. Acara dimulai dengan sambutan-sambutan dari ketua panitia, kemudian dibuka oleh pak Eddy Nalapraya. Saya tidak mendengarkannya karena sedang menjaga meja penerima tamu.
Sebelum acara dimulai saya sempat bercanda dengan para narasumber, dengan pak Suparjono saya titip salam buat mbak Henny, anak beliau yang sudah saling kenal lewat dunia maya, tapi dengan Dr.Dody saya malah kena omelan gara-gara skripsinya belum selesai (hahahaha-masalah ini sampai dibawa ke seminar)sempat juga berbicara tentang hukum tanah di daerang padang dengan dokter satu ini.
Sekilas yang saya dengar dari pembicara adalah bagaimana mereka menggunakan jiwa pesilatnya ketika menjalani profesinya, contohnya om dody yang sempat bercerita tentang kejadian ketika ia membantu salah satu pasiennya melahirkan dengan ditobongkan mandau ke kepalanya.
Hanya itu yang bisa saya sampaikan, selebihnya haha hihi bersama panitia dan peserta, dan yang pasti narsis-narsisan
No comments:
Post a Comment