Hidroponik

Saturday, April 23, 2011

Hal yang perlu aku perhatikan


KRITIK PEDAS YANG MEMBANGUN : Harus nyadar dong yang request pengen diliput, bedakan antara silat tradisional dan silat modern. Seharusnya kru pendekar juga harus konsisten mengangkat "silat tradisional". Silat modern (yang versi sport) mah sudha banyak yang tahu. Yang tradisional justu yang harus diangkat. Sorry to say nih, siapa yang ngga tahu MP, PSHT, PD PP, Tapak Suci dan perguruan silat lainnya yang tergabung dalam IPSI (alias sport), hampir semua tahu. Tapi siapa yang tahu soal silek harimau, siapa yang tahu soal silat paseban, silat pengasinan, aliran cikalong, gadjah putih, gagak lumayung, domasa, trirasa ajirasa, maenpo peupeuhan.?
Thursday at 06:27 ·  · 
  • You and Iskandar Al Faridz like this.
    • Jalak Pengkor Siapa yang ga tahu soal silat bakti negara yang terkenal di bali, tapi ga ada yang tahu kalau perguruan tsb rootnya ada unsur aliran cikalong dan aliran cimande. Semua tahu tentang MP, tapi ga tahu kalau salah satu sesepuhnya bapk Dan Suwaryono mempelajari silat margaluyu pusat. Jadi bagi yang pengen kesorot kamera jangan jumawa dulu, dahulukan yang tradisional sebagai akar dari silat-silat modern.
      Thursday at 06:29 ·  ·  3 people
    • Jalak Pengkor Saran saya buat kru pendekar, ulas habis dulu paguron2 silat tradisional betawi dan jawabarat, baru merambah ke aliran tradisional lainnya, setelah habis baru deh masuk yang ke modern. Bukan bermaksud mengkotak-kotakkan silat, sebab masyarakat indonesia umumnya (terutama ras manusia jenis baru yakni para alay labil / ababil) anti pada hal2 yang mengandung unsur tradisional.
      Thursday at 06:32 ·  ·  2 people
    • Jalak Pengkor Seharusnya kru pendekar riset data2 mengenai perguruan silat tradisional khusunya wilayah jawa barat di organisasi silatnya, yakni PPSI. Dari situ kan bisa mendapatakn data.
      Thursday at 06:34 ·  ·  2 people
    • Jalak Pengkor overall rating saya kasih 5 dari 10 bintang, sebab yang ditonjolkan hanya sebatas unsur kejawaraan, unsur fiksi (drama), muatan filosofis dan moral kurang dibahas, padahal itu yang penting, sabagaimana sabda Nabi Saw : "Orang yang kuat bukan orang yang bisa melempar lawannya dalam bergulat, tapi yang bisa mengalahkan hawa nafsunya"
      Thursday at 06:35 ·  ·  3 people
    • Iman Merenda Gilang mereka memilih yg kira" ditonton banyak orang.. Dengan begitu ratingnya naik,jam tayang dan durasinya berubah...
      Jadi mereka tinggal masukin perguruan tradisional.. Tanpa takut acara tvnya punah...

      Maaf sok tau,itu setau saya....
      Thursday at 06:38 ·  ·  1 person
    • Jalak Pengkor 
      ‎@Iman : nah pola pikir macam itulah saya kurang setuju. Seharusnya kru ga suah memilih-milih perguruan apa yang pastinya akan banyak penontonnya. Buktinya, mereka menyiarkan aliran2 tradisional pun masih banyak pemirsanya. Kemasan dan konsepnya yang musti dikaji ulang. Kita sudah tahu silat2 modern yang dipertandingkan di IPSI seperti apa, satu sama lain sama cirinya. Tapi tidak ada yang tahu ada ground fighting dalam silat tradisional, tidak ada yang tahu ada konsep pengalhan tenaga (semacam aikido) dalam silat2 sunda, tidak ada yang tahu pukulan ala wingchun dalam silat pengasinan. Itulah yang membedakan antara silat tradisional dan modern, yakni masih mempertahankan tradisi pakem keahlian, sehingga ciri masing2 aliran terlihat jelas. Coba saksikan edisi gerak gulung, simple, ga banyak joged-joged, buas, langsung untuk kepelruan bertahan hidup dijalanan, atau aliran silat betawi yang kuat akan unusr kari dan madi.
      Thursday at 06:44 ·  ·  1 person
    • Jalak Pengkor 
      Jadi saya ga cari musuh, hanya sekedar kritik membangun agar masyarakat Indonesia lebih "MELEK SILAT TRADISIONAL SEBAGAI AKAR DARI SILAT MODERN", Jadi yang request pengen diliput harap sabar deh. Ga diliput juga sudah terkenal kok dan masyarakat sudah tahu, dahulukan dulu 600 aliran silat tradisional yang "SEBAGIAN" hampir punah karena kekerdilan pola pikir anak bangsa yang "SEBAGIAN" anti budaya sendiri terutama yang mengandung unsur tradisional atau dalam bahasa kasar ras ababil adalh "KAMPUNGAN/KUNO"
      Thursday at 06:57 ·  ·  2 people
    • Agus Winarno 
      Mas Jalpeng, beda silat tradisional dan silat modern yang Mas Jalpeng tulis itu apa ya ? Sekedar info, perguruan silat yang jadi anggota IPSI, bukan berarti pelatihannya selalu silat olahraga prestasi, mereka sudah punya kurikulum/materi latihan masing-masing. IPSI hanya merupakan organisasi, tidak mengintervensi materi latihan masing-masing perguruan. Bahkan, tidak semua perguruan anggota IPSI ikut pertandingan silat.
      Thursday at 10:01 ·  ·  2 people
    • Arif Setiadi mungkin yang dimaksud perguruan historis yang di IPSI ada 10, please deh itu juga belum diliput semua kok.. sabar aja kali... Suka-suka tran7 lah itu acara dia, gimana format dan kontennya... Ibarat acara "Dunia Air" dengan ikonnya Dolpino, kan gak terus dibahas yang renik2 dan kecil2 dulu to.. haha (maaf kalo analoginya gak tepat). Santai aja lah
      Thursday at 12:01 · 
    • Arif Setiadi SIlek harimau udah 2 episode juga.. jadi masnya ini kurang nonton juga kali.
      Thursday at 12:02 · 
    • Arif Setiadi pekan depan konon meliput Harimurti, yang ada jurus keris tetapi gak bisa ditampilkan karena kesakralan, apakah ini yang dimaksud tradisional mas Jalpeng? ganti, brik brik
      Thursday at 12:05 · 
    • Enggi Himawan IPSI(Iktan Pncak Silat Indonesia),
      dri nma y sja sudah terlihat,IPSI hnyalh wadah persatuan/orgnisasi,
      Thursday at 12:15 · 
    • Enggi Himawan sbnr y perguruan silat mna pun bisa mndpt naung'n dri IPSI aslkn mmenuhi syarat.
      Thursday at 12:19 · 
    • Mamet Dokcin Silat tradisional memang yg harus d'tayangin duluan,,karena silat tradisional banyak unsur2 yg beda dari silat modern,,y seperti saya kurang lebih 6 thun bergabung d'anggota perguruan pencak silat ms pengasinan ranting pangkalan jati......banyak yg beda dari silat modern......d'sini lebih seperti keluarga......jdi lebih mudah belajar y......
      Thursday at 13:44 · 
    • Jalak Pengkor 
      ‎@mas agung : terima kasih atas komentarnya. Terdapat perbedaan yang mendasar antara silat sport (modern) dgn silat tradisional. Dalam silat modern (sport) unsur2 beladiri yang mematikan dan melumpuhkan lawan hampir semuanya dikebiri, terutama dalam pertandingan resmi baik yang berskala lokal maupun internasional. Coba mas silahkan cek sendiri mengenai peraturan IPSI ketika bertanding. Contoh dalam hal kuncian dan bantingan, memegang lawan pun tidak boleh lebih dari 3 detik. Padahal untuk membanting lawan harus ada proses menangkap bagian tubuh atau pakaian lawan, seorang judoka yang ahli bantingan saja membutuhkan waktu lama untuk dapat membanting seseorang. Atau kalau mas lihat jujutsu yang ahli kuncian, sejago-jagonya mereka pun butuh waktu lama untuk masuk dan mengeksekusi kuncian. Nah di silat (sport) hal itu dilarang yang justru merugikan si pesilat itu sendiri.
      Thursday at 15:40 ·  ·  2 people
    • Jalak Pengkor 
      Juga dalam pertandingan seni, sering saya lihat para atlet memperagakan gerakan dinamis. Namun seperti kejuaran dunia silat 2010 yang lalu saya sempat bertanya pada pesilat dari negri jiran dan dari indonesia ketika melakukan kuda2 jalak p...See more
      Thursday at 15:43 ·  ·  1 person
    • Jalak Pengkor 
      Dalam pertandingan seni pun saya agak kurang sreg, sebab lebih mirip (maaf ya) karate, gerakan yang kaku dan tidak luwes. Sedangkan silat tradisional mementingkan konsep kosong-isi (agak sulit dijelaskan) bukan kaku bertenaga. Sebagai contoh ketika aliran cikalong muncul, banyak yang kaget karena konsepnya sama tapi berbeda dgn aikido dalam hal pengalihan dan pemanfaatan tenaga. Atau pukulan2 cepat berkesinambungan ala wing chun di silat pengasinan dan ground fighting ala atlet2 UFC di silat paseban.
      Thursday at 15:48 ·  ·  3 people
    • Jalak Pengkor Coba anda search di youtube mengenai aliran cikalong, margaluyu pusat, paseban, pengasinan, maenpo peupeuhan adung rasi, beksi, si bunder, gerak gulung, gerak rasa, dan lihat perbedaannya dgn silat modern, pasti kelihatan jelas.
      Thursday at 15:49 ·  ·  1 person
    • Jalak Pengkor ‎@ arif : terima kasih atas komentarnya, kebetulan saya kenal dgn yang menbuat acara sang pendekar ini, jadi saya paham betul keterbatasan beliau soal silat tradisional. Dan benar komentar anda, yang saya maksud adalah 10 perguruan historis IPSI.
      Thursday at 15:50 ·  ·  1 person
    • Jalak Pengkor ‎@arif : Menurut saya silaek harimau bukan silat sport, tapi silat memang benar2 silat yang sangat kuat unsur tradisionilnya. Saya berani taruhan jika dipertandingkan di IPSI, akan banyak teknik22mautnya yang dikebiri.
      Thursday at 15:51 ·  ·  1 person
    • Jalak Pengkor ‎@mas mamet dokcin : nah itulah mas, silat pengasinan saja banyak macamnya. Kebetulan saya mengenal seornag praktisi silat pengasinan yang menitik beratkan pada pukulan2 berantai ala wingchun. Silahkan hubungi saudara galih iman di FB ini biar lebih kenal. Atau silahkan cek video saya mengenai silat tradisional.
      Thursday at 15:54 · 
    • Jalak Pengkor 
      ‎@Enggi : terima kasih atas komentarnya, saya tertarik dgn komentar mas mengenai "syarat" menjadi anggota IPSI. Memang suatu kebanggaan tersendiri jika perguruannya diakui IPSI dan bahkan menjadi juara dan berprestasi. Tapi, jika ingin menj...See more
      Thursday at 15:57 ·  ·  1 person
    • Jalak Pengkor Sebab di pertandingan sekeras UFC, Pride FC, TPI FC, MMA Showdown Indonesia, mereka full body contact, segala teknik diperbolehkan, dan mereka fine2 aja. Dan itu yang membuat silat semakin menarik dan diminati, jadi setiap perguruan bebas mengeluarkan tekniknya masing2.
      Thursday at 15:59 ·  ·  1 person
    • Jalak Pengkor Dan kalau saudara perhatikan, atlet kita "CENGENG" kena pukul kepala sekali (walau ga sengaja) langsung kesakitan guling2an. Itu adalah bukti bahwa mereka kurang tahan menerima sernagan ke arah kepala. Padahal dalam real fight di real life ini, jika dua orang manusia berkelahi, yang jadi sasarn empuk adalah kepala. Dan saya berani katakan bahwa atlet silat sport tidak terlatih menangani serangan ke arah kepala.
      Thursday at 16:00 ·  ·  1 person
    • Jalak Pengkor Begitu pula dgn serang ke arah badan, karena kebiasaan dan keenakan memakai body protector, mereka jadi tidak membiasakan dirinya menangkis pukulan ke arah badan, jagonya cuman nagkis tendangan dan nangkap tendangan. Saya bernai berbicara demikian karena riset. Dan sangat berbeda dgn silat tradisional yang benar2 dilataih adalah DEFENSE bukan OFFENSE, dilatih untuk SURVIVAL bukan untuk POIN.
      Thursday at 16:02 ·  ·  1 person
    • Jalak Pengkor 
      Bayangkan 600 aliran silat tradisional yang patut dilestarikan dan dikenalkan ke masyarakat, dan itu yang tercatat, belum yang tidak tercatat. Di kampung halaman saya saja ada 1 perguruan silat dan 3 aliran maenpo, dan ke 3 aliran maenpo itu hampir punah, sebab sangat sedikit pemuda setempat yang ingin mempelajarinya, padahal para jahpo maenpo tsb (kini sudah alm) dulunya adalah petarung2 handal dan berjuang melawan penjajah seta PKI dan DI/TII. Kini yang mempelajari hanya anak dan cucunya saja.
      Thursday at 16:06 · 
    • Agus Winarno 
      Mungkin Mas Jalpeng salah persepsi. Yang dikebiri adalah teknik silat yang dilaksanakan oleh atlet di pertandingan silat. Tetapi sama sekali IPSI tidak berwenang untuk mengebiri ilmu silat yang dilatihkan di masing-masing perguruan.

      Seorang atlet silat, apabila sedang bertanding, itulah yang dikebiri alias dibatasi geraknya, tetapi kalau sedang berlatih di perguruannya, termasuk latihan tarung, IPSI sama sekali tidak punya hak mengintervensi.

      Kita ambil contoh, Perisai Diri adalah anggota IPSI. Pesilat Perisai Diri sah-sah saja kalau dia latihannya mematahkan leher, melepas ruas tulang belakang, menghancurkan lutut, mencabut jakun, menusuk mata, memecah telor, mencakar gusi, meludahi, dan lain sebagainya. Namun apabila ada pesilat Perisai Diri yang sedang menjadi atlet dan bertanding, maka hanya teknik-teknik yang sesuai dengan peraturan pertandingan yang legal untuk dilaksanakan.

      Demikian juga dengan Merpati Putih, Setia Hati Terate, Tapak Suci, Perpi Harimurti dan ratusan bahkan ribuan anggota IPSI lainnya, teknik silat yang diajarkan di perguruannya bukanlah sekedar adu pukul tendang di atas matras seperti yang kita lihat di pertandingan itu, tapi yang diajarkan adalah benar-benar ilmu pertempuran silat.

      Yang saya masih bertanya, apakah yang Mas Jalpeng sebut dengan perguruan tradisional itu artinya yang tidak terdaftar di IPSI dan tidak ikut pertandingan, dan perguruan modern itu artinya yang terdaftar di IPSI dan mau ikut pertandingan ?

      Mohon pencerahan dari Mas Jalpeng untuk menambah terbukanya cakrawala pengetahuan dan wawasan.
      Thursday at 16:37 ·  ·  2 people
    • Si Bujel Silek harimau 2 eps loh. Keren
      Thursday at 16:46 · 
    • Enggi Himawan ‎"mas jalpeng"
      trimksh ats saran y.
      di daerah sya yg ikt dlm kjuaraan bkn hnya prgruan silat yg bernaung dl IPSI sja,
      Thursday at 19:11 · 
    • Enggi Himawan tpi jg prgruan lain yg tdk brnaung dlm IPSI.
      tp pertandingan y mnggunakan aturan IPSI.
      Thursday at 19:14 · 
    • Jalak Pengkor si bujel : maksud saya bukan jumlah episodenya mas, tapi porsi silat tradisionil yang belum dikenal masyrakat lebih dikedepankan, sedangkan 10 perguruan historis yang sudah dikenal masyarakat lebih baik di akhirkan saja.
      Thursday at 19:18 · 
    • Indra Sani Wauww...sya suka ni...mnambah wawasan orang awam kek sya...
      Ayo..dlanjutkan...mas2.,abng2 smua... Moga ja nanti da yg mengupas silat harimau hijaiyah,langkat sumatra selatan sana.
      Thursday at 19:22 · 
    • Jalak Pengkor 
      ‎@mas agung : Yang saya maksud dgn tradisionil disini yang masih merupakan akar dari silat2 modern. Sbg contoh adalah YIUSIKA PERISAI PUTIH, apa masih bisa disebut silat sedang ia merupakan campuran dari Yiujitsu (ejaan lama), Silat dan Karate, dan teknik bantingan serta kunciannya pun di ambil dari jujutsu sedangkan unsur silatnya hanya dari kembangan saja (sebab saya mantan atlet PP juga hehe). Bukankah itu lebih cocok disebut sebagai Silat Fusion atau Mix Martial Arts? Tardisional disini yang masih kental unsur beladiri lokalnya daripada beladiri asingnya. Yah, mungkin kita mengenal silat kuntao, meskipun menyandang nama kuntao, tapi ciri silat masih kelihatan sekali. Luwes, Kosong tapi Isi, berbeda dgn perguruan modern, yang memakai tendangan dgn berbagai variasi yang diadopsi dari beladiri asing. Sbg contoh dalam silat sunda sangat jarang mengenal kata "tendangan putar", tendangan smaping, tendnagan T belakang, dan macam2 tendangan lainnya. Unsur berbagai macam tendangan tidak efisien dalam pertarungan non rules, secepatnya tendangan masih lebih mudah di antisipasi daripada pukulan. Makanya di silat tradisional penggunaan tendangan ada yg mengharamkan dan ada yang memakruhkan.
      Thursday at 19:24 · 
    • Jalak Pengkor 
      Contoh logisnya adalah film merantau, waktu pertama kali muncul banyak yang bilang "ini mah bukan silat", "wah ini mah plagiat film ong bak". Itulah contoh kerdilnya pola bangsa sendiri, dia sendiri ga tahu bahwa silek harimau ya seperti itu, dikemas untuk industri hiburan tanpa meninggalkan ciri silatnya. Itu juga bukti bahwa orang indonesia tidak tahu bahwa silat banyak macam dan bentuknya, sedangkan yang saya riset, 10 perguruan historis hampir semua gerakannya sama spt sudah di bakukan.
      Thursday at 19:27 · 
    • Jalak Pengkor Contoh logis lainnya kita pakai wushu, ada beratus2 macam aliran kungfu, dari bajiquan, xinyiliuhequan, tangtui, tai chi, wing chun, shaolin, hung gar, choy li fut, dll. Semuanya kehilangan ciri tradisionalnya ketika dipertandingkan dalam kompetisi sanda, yakni pertandingan wushu modern. Yaitu sebabnya karena pengkebirian dan pembakuan tehnik, malah kalau kita lihat sekilas mirip muay thai.
      Thursday at 19:30 · 
    • Jalak Pengkor Contoh lainnya okinawa-te, karate tradisional dan karate modern, sangat berbeda sekali bentuknya, meskipun masing2 aliran memiliki KATA/rangkaian gerak yang sama. Tapi pengaplikasiannya berbeda antara yang tradisional dan modern. Sbg contoh bisa dijadikan perbandingan antara kyokushin dgn shui-te atau naha-te atau dgn aliran tradisionil lainnya.
      Thursday at 19:31 · 
    • Jalak Pengkor 
      Bukan berarti silat tradisionil lebih superior, TIDAK DEMIKIAN. Yang menentukan adalah individu yang masing2 berlatih, ga ada perguruan yang lebih hebat dari lainnya. Tapi alangkah baiknya AKAR DARI PERGURUAN SILAT MODERN di telusuri. Tidakmungkin seoranng manusia dapat gelar profesor tanpa ada akar pendidikan dari SD, SMP dan SMA, begitu pula dgn silat. Tidak mungkin silat modern itu berdiri jika tidak ada AKAR dari silat2 aliran kuno lainnya. salam
      Thursday at 19:34 ·  ·  1 person
    • Agus Winarno 
      Berarti, definisi silat tradisionil adalah silat yang merupakan akar dari silat modern.

      Dengan pendefinisian tersebut, sama sekali tidak ada hubungannya dengan terdaftar atau tidaknya di IPSI, sama sekali tidak ada hubungannya dengan mau ikut pertandingan atau tidak.

      Dengan pendefinisian tersebut, apakah Merpati Putih, Setia Hati Terate, Perisai Diri, Tapak Suci, Perpi Harimurti, termasuk silat tradisional atau silat modern ?

      Mohon mangap Gan, jadi panjang gini ya ceritanya.
      Thursday at 22:26 ·  ·  1 person
    • Jalak Pengkor 
      ‎@mas agus : bisa dikatakan demikian, saya juga agak sulit mendefinisikannya, yang pasti ada ciri tertentu, bahkan dilihat sekilas pun terlihat bedanya. Kalau boleh jujur 10 perguruan historis awalnya tradisionil, namun karena mengikuti aturan IPSI dgn segala rulesnya maka otomatis menjadi silat modern, yang dimana karena sistem pembakuan yang diberlakukan kehilangan unsur tradisionilnya. Ada biaknya 10 perguruan tsb melakukan event sendiri, dgn rules sendiri yang menonjolkan cirinya, pasti akan terlihat tradisionilnya, baik dari segi seni atau tanding.
      Yesterday at 01:00 · 
    • Donnie Wardani thanks mas jalpeng, menambah wawasan banget. lngsung meluncur ke youtube .. :)
      Yesterday at 01:04 · 
    • Jalak Pengkor Kita lihat Ibing Penca dari HPS Panglipur, lihat gerakannya, luar biasa http://www.youtube.com/watch?v=8r5mu773pbw
      Yesterday at 01:06 · 
    • Jalak Pengkor Maenpo Peupeuhan adung raishttp://www.youtube.com/watch?v=zgorMxuQqeI
      Yesterday at 01:09 · 
    • Jalak Pengkor Cikalong Pancer Bumi http://www.youtube.com/watch?v=Nbp6rFQXJZI
      Yesterday at 01:10 · 
    • Jalak Pengkor Gadjah Putih http://www.youtube.com/watch?v=NAD-H680G3k
      Yesterday at 01:10 · 
    • Jalak Pengkor Itu semua baru sebagian silat tradisional yang bisa terdokumentasikan
      Yesterday at 01:12 · 
    • Jalak Pengkor Margaluyu Pusat http://www.youtube.com/watch?v=ZjuxhDg0o7o
      Yesterday at 01:13 · 
    • Septriono Priyo ‎@mas jalak pengkor : sy anggota PD sbg info aja PD bs diktkan silat modern tp PD tdk meninggalkan unsur tradisional sbg cnth PD pny tehnik asli minangkabau,betawen,bawean,cimande ada dlm tehnik PD..mmg utk tehnik fight PD pny 2 aturan fight yaitu fight versi ipsi&fight versi PD (serang-hindar) sblm ipsi berdiri PD bs dikatakan silat modern..
      Yesterday at 05:48 · 
    • Jalak Pengkor 
      ‎@mas septriono : kebetulan rekan sepaguron saya (kang yana sastra) juga anggota PD, beliau kini melatih di USA. Saya sepakat dgn pendapat mas, ciri minang disetiap silat modern pasti ada, sebab minang merupakan salah satu sumber asal-usul silat. Begitu pula dgn cimande, bawean, dsbnya. Ada baiknya para pelatih membeitahu nama suatu gerakan dan dari mana asalnya, jadi si murid tahu asal-usul akar silatnya. Dari situ wawasan si murid berkembang dan "mungkin" saja tertarik untuk mempelajari akar silatnya.
      Yesterday at 07:28 ·  ·  1 person
    • Jalak Pengkor 
      Satu hal yg menarik dari PD adalah sistem kumite intern yg non protector. Itu bagus sekali, jadi pesilat tahan pukul, tapi alangkah baiknya pakai aturan intern, jgn aturan ipsi, dimana si pesilat bebas menggunakan tekniknya tanpa dibatasi oleh aturan yg mengkebiri si pesilat, sebagai contoh tidak diberi batasan waktu tertentu untuk mengeksekusi kuncian, beri kebebasan ground fighting, boleh memukul kepala (kecuali tengkuk), boleh melakukan tehnik kuncian kepala termasuk cekikan). Sbg bahan referensi silahkan mas search di youtube dgn kata kunci DAIDO JUKU. Jika PD menerapkan sistem tanding seperti DAIDO JUKU maka saya menjamin, akan muncul pendekar-pendekar baru yang tahan banting.
      Yesterday at 07:37 · 
    • Rahmi Aulia masih kurang ngerti apa yang dimaksud sama mas tentang silat modern dan tradisional . dan mengapa juga mp, tapak suci dan yang lain dianggap sebagai silat modern. disini juga kita udah liat apa saja ke khasan dari masing-masing perguruan pencak silat, bisa dicontohkan Merpati Putih yang mempunyai getaran,bayu seto, dan lain sebagainya. kalau mengikuti dan mematuhi peraturan IPSI yang tertera apa disebut juga modern?
      Yesterday at 09:27 · 
    • Jalak Pengkor 
      ‎@Rahmi : yang kita bicarakan adalah aspek silatnya, nukan unsur getaran atau ilmu2 dalam lainnya, yang notabenenya hampir di setiap perguruan silat ada "isiannya" dan murid level tertentu yang boleh mempelajarinya. Sudahkah mbak melihat video silat seni ipsi, coba mba bandingkan dgn silat tradisional. Di silat tradisional, gerakan2 kembangan yang tidak berguna (dalam silat tanding) tidak digunakan sebab hanya buang waktu dan buang energi. Di silat tradisional tidak dilatih sekedar memukul dan menendang ke tubuh atau kepala, tapi langsung ke titik vital, sebab yang ditonjolkan aspek membela diri bukan prestasi. Stamina manusia ada batasnya, oleh karena itu di silat tardisional menekankan 1 kali pukul lawan KO. Bukan bak-bik buk ga jelas sampai bermenit-menit. Di silat tradisional tidak mengenal kelas berat badan, berat badan tidak berpengaruh dalam pertarungan hidup-mati. Di silat tradisional tidak mengenal alat bantu latihan seperti sandsack, tidak mengenal push ups, sit ups, crunch, pull ups dan latihan meningkatkan massa otot, ga berguna. Power dan Speed did apatkan dari melakukan rangkaian jurus yang dilakukan berulang kali yang dibarengi dgn oleh nafas.
      Yesterday at 09:49 · 
    • Jalak Pengkor 
      Lalu yang membedakan lagi, di silat modern tidak mengenal konsep kosong - isi, isi - kosong, tidak mengenal konsep kari, madi, syahbandar yang justru menjadi basic silat tradisional. Apakah mba mengenal konsep yang saya jabarkan. Jika mba paham dan menguasai konsep kosong - isi, pria sebesar gajah pun bisa dijatuhkan oleh mba. Sebab konsep silat tradisional memanfaatkan alur tenaga lawan, bukan adu tenaga seperti silat modern, yang metode pelathannya mengadopsi metode barat. Makanya ada pepeatah dari para pendekar sepuh jawa barat "tenaga lawan tenaga sama aja gilanya/ tanaga lawan tanaga sarua keneh gelona", yang berarti dua2nya bonyok.
      Yesterday at 09:52 · 
    • Jalak Pengkor mungkin contoh konsep kosong-isi dan madi kari syahbandar bisa dilihat di dua link berikut :http://www.youtube.com/watch?v=LBTeMIntnUQhttp://www.youtube.com/watch?v=Nbp6rFQXJZI
      Yesterday at 09:56 · 
    • Ana Syahbandi Karimandi Lw kta mengerti arti dr filosofi air......kta takn mempersoalkn tntang aliranya......yg kta hrs ingat adlh tujuanya.......sprti air takn pernah mmilih warn atw dri aliran mana......yg namanya air ttp brsatu.......kmbali menuju asalnya.......
      Yesterday at 13:58 · 
    • Ana Syahbandi Karimandi kalo ingin tau psht datang aja di latihanya aja mas.....biar tau gimana aslinya.......keras ato lemah,,,,,
      Yesterday at 14:15 · 
    • Agus Winarno 
      Menurut Mas Jalpeng : Kalau boleh jujur 10 perguruan historis awalnya tradisionil, namun karena mengikuti aturan IPSI dgn segala rulesnya maka otomatis menjadi silat modern, yang dimana karena sistem pembakuan yang diberlakukan kehilangan unsur tradisionilnya.

      Respon saya : Nah ... jadi kembali lagi ke salah kaprah yang kemarin nih. Perguruan silat anggota IPSI akan mengikuti peraturan pertandingan yang ditentukan oleh IPSI hanya ... sekali lagi HANYA ... pada saat sedang bertanding di pertandingan pencak silat, bukan pada saat berlatih sehari-hari.

      Sangat perlu digarisbawahi dan ditekankan pada kata "HANYA", karena sekali lagi harus kita ingat bahwa IPSI hanya "mengebiri" teknik-teknik silat mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilaksanakan di dalam pertandingan pencak silat, bukan di dalam latihan di masing-masing perguruan.

      Kalau ada waktu iseng-iseng, Mas Jalpeng bisa coba "ngintip" latihan Perisai Diri, Tapak Suci, Setia Hati Terate, Merpati Putih, dan anggota IPSI lainnya, apakah benar yang diajarkan hanya sekedar ilmu berbalas pukul tendang di atas matras yang notabene adalah produk IPSI ? Ataukah yang diajarkan adalah cara terefisien dan terefektif untuk menghabisi musuh sebagaimana teknik-teknik silat yang sudah ditayangkan di acara Pendekar Trans7 ?

      Perlu kita ingat juga, tidak ada pembakuan teknik oleh IPSI, apalagi yang efeknya sampai menghilangkan unsur tradisional maupun merubah kurikulum masing-masing perguruan. Yang dibakukan oleh IPSI adalah Jurus Tunggal Baku dan Jurus Regu Baku, dan jurus ini HANYA dipakai di dalam pertandingan pencak silat, sangat tidak perlu hingga memaksa perguruan untuk memasukkannya ke dalam kurikulum.

      Demikian pendapat saya, mohon pencerahan dari Mas Jalpeng dan rekan-rekan yang lain.
      23 hours ago · 
    • Agus Winarno Sayangnya di sini gak bisa meng-quote kayak di forum SS atau KFMA ya. Saya sangat pengen merespon beberapa pernyataan Mas Jalpeng per poin yang sekiranya merupakan kesalah-kaprahan dan sesungguhnya tidak seperti itu hal yang sebenarnya. Saya khawatir ada pernyataan yang efeknya menyesatkan masyarakat dan berefek kurang positif terhadap organisasi tertentu.
      22 hours ago · 

      Telusuri akar silat dari tanah minang terutama bekas kerajaan pagaruyung yang mneyebar ke jawa sampai madura, terkenal dgn nama syahbandar, lalu telusuri akar silat jawa barat dan betawi yang menjadi akar silat2 modern, yakni madi, kari, sera dan syahbandar.
      Thursday at 19:46 ·  · 
      • Ryuu D'Byones likes this.
        • Jalak Pengkor fakta membuktikan silat madura pun berakar pada aliran cimande tarikolot, dan perguruan silat di jatim kebanyakan berakar dari silat cimande. Jangan lupakan asal usul....jangan pernah lupakan sejarah, jika terdistorsi maka telusuri kembali.
          Thursday at 19:47 ·  ·  2 people
        • Dolly Maylissa Nadir kalau sabandar, madi, kari, sera dibahas gak cukup 10episode
          Thursday at 19:54 · 
        • Jalak Pengkor ‎@mba dolly : yang penting adalah akarnya, sebuah pengakuan tulus dari mana akarnya membuktikan keluhuruan budi pekerti seorang pesilat.
          Thursday at 19:56 ·  ·  1 person
        • Dolly Maylissa Nadir setuju... Kalau 4 itu dibhs gak ada habisnya..
          Thursday at 19:58 · 
        • Jalak Pengkor ya iyalah, panjang banget itu mah. yang namanya kar pohon harus digali dulu biar kelihatan semuanya
          Thursday at 19:59 · 
        • Dolly Maylissa Nadir pastinya seperti itu
          Thursday at 20:04 · 
        • Indra Sani Pa ni(minang khususnya) menyangkut kuciang putiah,harimau campo,anjiang lia,kambiang hutan mas?
          Thursday at 20:46 · 
        • Ana Syahbandi Karimandi jeneng ku di celok
          Thursday at 22:28 · 
        • Jalak Pengkor ‎@Indra : silek minang kan banyak, mungkan mas bisa memberikan data-data perguruan ataupun aliran silek di tanah minang sebg bahan referensi. Sebab yg berkembang di jawa barat dari aliran syahbandar
          Yesterday at 01:02 ·  ·  2 people
        • Diandra Natakembahang Silat Nusantara Sumatra, Borneo, Sulawesi, Jawa, Lombok, Madura dan Bali kesemuanya berakar dari Silek Minangkabau yang diramu oleh Datuak Suri Dirajo bersama keempat pengikutnya yaitu Kuciang Siam, Anjiang Mualim, Kambiang Utan dan Hariamau Campo......
          Yesterday at 15:58 ·  ·  2 people
        • Narpati Wisjnu Ari Pradana Sabandar dengan Syahbandar itu sama atau beda yah?
          22 hours ago · 
        • Dolly Maylissa Nadir kalau sabandar penyebutan/penulisannya ada yang sabandar,sahbandar,syahbandar yang beda dengan psri syahbandar(yg silat betawi)
          22 hours ago · 
        • Narpati Wisjnu Ari Pradana 
          Ada pertimbangan lain sih, Kang Jalak, selain masalah yang disebut mPok Dolly ada masalah kepantasan juga sih.

          Misalnya nih, ilmu A memperngaruhi perguruan B dan perguruan C. Kalau perguruan B mengakui ilmu A, dan perguruan C juga mengakui ilmu A, itu gak masalah. Tetapi kalau perguruan yang masih murni ilmu A saat diliput bilang, "perguruan B dan C bersumber dari kami" kok rasanya gak pantas yah?

          Kecuali episode khusus. Jadi emang semua, A, B, dan C dilibatkan.
          21 hours ago · 
        • Dolly Maylissa Nadir ya pantasnya pernyataan 'perguruan B dan C bersumber dari kami' tidak usah disebutkan,,, bilang aja seperti ini "guru kami belajar dengan guru ini, jurusnya seperti ini dan jika ada kemiripan dengan perguruan lain maka kemungkinan guru mereka dan guru kami pernah belajar bersama, mempunyai guru yang sama atau pernah bertukar ilmu"
          aku rasa itu lebih pantas,,,
          cmiiw
          21 hours ago ·  ·  1 person

3 comments:

  1. huahahha baru ngeliat nih blog nye neng Dolly... kok pade rame kayak ributin pepesan kosong yak? Tampilan tipi mah biar aje, nyang bikin en keliling mereka... syukurin dan dukung aje, kalo perlu masukan baru kite dedetin dah ide-ide...silat mah gak butuh pengakuan, silat juga gak butuh di masukin koran atawa tipi, gak butuh juga digandrungi kayak konser musik (rame kalo maen, begitu selesai bubar gak berlanjut). Coba liat deh ke belakang, guru-guru silat dulu gak butuh banyak orang yg berlatih. Karena silat bukan senam massal. Karena untuk ngedidik raga en bathin berikut akhlak maka silat lebih memilih kata berguru ketimbang berlatih, dan lebih memilih penerus ketimbang banyak "tamu" datang. Karena dulunya silat untuk membentuk kepribadian dan sadar akan tali silaturahmi, maka mendingan gak usah kita promo-in silat kalo kita dalam pembelaan kepada silat malah mempertontonkan ketidakberhasilan mendidik perilaku dan ketidakmengertian kemana dan untuk apa silat itu ada. kasihan guru-guru kita kalo tau muridnye malah adu urat leher perebutin nyang gak ade manfaatnye. bener kate babe Sabenuh "Beksi Tradisional H. Hasbullah" nyang megang prinsip 3 kancing jas putih, artinye .. ati kite musti putih /bersih 1. ente urus urusan "rumah tangga" tangga ente. 2. Ane urus urusan "rumah tangga" ane. 3. Ente gak usah ngurusin urusan ane, ane gak perlu ngurusin nyang jadi urusan ente...... buat ane ngewakilin paguron en pribadi juga kebetulan ditunjuk jadi ketua di Jakarta (meski ogah karena selebor) maenpo Cikalong Pancer Bumi tidak merasa perlu untuk ditampilkan dan menampilkan diri jika cuma untuk tontonan doang, gak ada sedikitpun rasa bangganye, malah malu kalo karena tampilan di media membuat kepal jadi gede. toh gak banyak pengaruhnya, ya tetep aja sistem alami yg diwariskan terus berjalan... muridnya ya tetep "musti" segelintir.... malah heran kalo Cikalong banyak... dari jaman dulu ya cuma segelintir, sejarah yg ada dan tetap menjadi pegangan kami, mama H. Ibrahim Jayaperbata cuma 5 muridnya gak ada yg lain. Gan Enoh, Gan Brata, Gan Obing, Gan Tarmidi dan Gan Busrin... generasi berikutnya juga segelintir, Gan Brata muridnya 3, gan Obing Rada banyak, Gan Tarmidi gak ada, Gan Busrin cuma Gan Abad doang...generasi berikutnya gak jauh beda segelintir... jadi ya biarlah sistem yg dianut yg berjalan gak usah ikutan mempercepat silat banyak digemari.... toh kalo jadi komoditi yg digemari, apakah jamin kalo silat jadi mendapat tempat yang tinggi atau malah gak ada bedanya ama lari pagi... udah ah...

    ReplyDelete
  2. biarin aja pada rame om,,apalagi yang mereka bisa buat selain itu?

    ReplyDelete
  3. numpang tnya kalo misal pencak silat tu dah da semenjak jaman kerajaan sbagai beladiri kalangan istana kmdian di turunka sampe sekarang tpi pencak silat itu ikut ipsi apakah pencak silat itu lantas bkan pencak silat tradisional lagi?

    ReplyDelete